Duniaindustri.com (Juli 2016) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjual treasury stock atau saham treasuri ke publik sebanyak 864 juta lembar, dengan dana yang diraih Rp 3,3 triliun. Penjualan treasury stock Telkom di harga Rp 3.820 per saham itu dilakukan untuk membiayai belanja modal baik induk usaha maupun anak usaha terutama Telkom Access.
Direktur Keuangan Telkom Herry Zen mengungkapkan, hasil penjualan treasury stock akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure yang juga akan dipakai untuk pengembangan bisnis perseroan, juga untuk mengembangkan bisnis anak usaha seperti Telkomsel.
“Capex perusahaan kita juga ada rencana melakukan penambahan modal beberapa anak perusahaan selain Telkomsel tentunya. Masih dikaji berapa yang untuk capex, berapa yang untuk anak perusahaan masih terus dikaji dan tentunya untuk general purposes yang lain,” ujarnya.
Lebih jauh Herry menjelaskan, untuk pengembangan bisnis di anak usaha, pihaknya akan memaksimalkan layanan pelanggan indiHome dengan memaksimalkan jaringan fiber optic. Untuk itu, Telkom berencana menambah modal untuk anak usahanya ini. ”Kita punya anak usaha Telkom Access itu 100% punya Telkom, nah tugas utamanya adalah dia menggelar fiber optic untuk kita punya indiHome, itu kan salah satu produk kita push terus, secara nggak langsung Telkom Access rencananya yang kita akan tambahkan modal,” terang dia.
Selain itu, Herry menyebutkan, perseroan juga akan membantu anak usahanya yang tengah kesulitan keuangan agar bisa melanjutkan bisnis ke depan.”Intinya bukan hanya untuk pengembangan usaha di anak-anak perusahaan saja tapi juga ada anak-anak perusahaan yang kondisi debt to equity-nya sudah kritis lah ya, jadi lebih perlu kita sehatkan lagi,” ucap dia.
Terkait penjualan treasury stock, Herry menegaskan, saat ini masih ada sisa treasury stock sebanyak 1,7 miliar saham. Rencananya, sisa treasury stock ini akan kembali dijual paling lambat November 2018. “Dari total treasury stock yang kita miliki 2,6 miliar per lembar, jadi dijual 864, sekarang sisa 1,7-an miliar lembar, nah harga jualnya Rp 3.820. (Sisa saham treasuri) itu kita bisa lepas selambat-lambatnya sampai November 2018, nggak akan tahun ini,” jelas dia.
Secara terpisah, Vice President Investor Relation Telkom Andi Setiawan menambahkan, dana hasil penjualan treasury stock akan digunakan untuk mendukung belanja modal. Tahun ini, total belanja modal Telkom sekitar 25% dari revenue. Belanja modal terutama digunakan untuk membangun infrastruktur jaringan, baik untuk segmen bisnis seluler maupun fixed-line.”Membangun jaringan mobile Telkomsel dan fixed line, itu sebagian besar, dan mendukung belanja modal, belanja modal grup 25% dari pendapatan,”kata Andi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: