Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Bertahan di Tengah PPKM Darurat, Industri Makanan Minuman Mampu Cetak Pertumbuhan Positif
Bertahan di Tengah PPKM Darurat, Industri Makanan Minuman Mampu Cetak Pertumbuhan Positif

Bertahan di Tengah PPKM Darurat, Industri Makanan Minuman Mampu Cetak Pertumbuhan Positif

Duniaindustri.com (Juni 2021) – Bertahan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat bukanlah hal mudah. Namun, industri makanan minuman sebagai salah satu pondasi pangan mampu mencetak pertumbuhan positif.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menegaskan meski diterpa badai Pandemi Covid-19 kinerja industri makanan dan minuman (mamin) tetap tumbuh positif. Sepanjang tahun 2020 lalu pertumbuhan industri mamin tetap di zona positif yaitu tumbuh 1,58 persen. Sementara di kuartal I 2021 meningkat menjadi 2,45 persen.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S Lukman mengatakan, kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional trennya juga terus meningkat. Tahun 2018 kontribusi industri mamin terhadap GDP industri pengolahan non migas sebesar 35,5 persen. Kemudian di tahun 2019 menjadi 36,40 persen dan di tahun 2020 justru naik menjadi 38,29 persen meski pandemi semakin meluas di Indonesia.

“Industri makanan dan minuman meski ada pandemi kita bisa tepat tumbuh positif. Jadi peranan industri ini selalu meningkat dari tahun ke tahun khususnya kontribusinya kepada PDB,” ujar Adhi S Lukman dalam FGD terkait membaca peluang pasar Industri Kecil Menengah (IKM) sektor pangan di Jawa Timur secara virtual, Senin (12/7).

Dari sisi realisasi investasi, lanjut Adhi, juga terjadi tren kenaikan. Tercatat realisasi investasi sektor mamin untuk dalam negeri naik 4 persen dari Rp7,4 triliun menjadi Rp7,6 triliun. Sedangkan investasi dari asing justru naik signifikan sebesar 224 persen dari USD0,30 miliar menjadi USD0,97 miliar.

“Meski pandemi investasi sektor industri makanan dan minuman ini tumbuh tinggi sekali. Apa yang membuat ini terutama produk – produk yang dibutuhkan selama pandemi yang bergizi seperti produk turunan susu kemudian bumbu, produk yang dibutuhkan masak atau makan di rumah dan frozen food,” sambung Adhi.

Sementara kinerja ekspor produk mamin juga terlihat naik 13,8 persen menjadi USD1,31 miliar. Jumlah ini setara dengan 23,71 persen dari total ekspor produk non migas di tahun 2020.

Dijelaskan Adhi bahwa salah satu pendorong utama permintaan produk mamin selama pandemi khususnya di dalam negeri adalah karena struktur penduduk Indonesia yang lebih didominasi oleh kelompok generasi Z dan generasi milenial. Tercatat jumlah penduduk generasi Z mencapai 27,94 persen dari total penduduk. Sementara jumlah penduduk generasi milenial sebesar 25,87 persen.

“Kelompok generasi ini memiliki ciri sangat ingin coba produk baru, sehingga banyak IKM kita yang kreatif yang bisa memenuhi permintaan itu, jadi kita jangan khawatir kalah dengan produk pangan industri besar. Karena genarasi milenial selalu ingin mencoba untuk mendapat pengalaman baru,” pungkas dia.

Sementara itu Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka ( IKMA ) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih menjelaskan bahwa pelaku IKM termasuk sektor mamin untuk bisa memanfaatkan pasar digital yang dibangun pemerintah untuk menggenjot penjualannya. Menurutnya pasar pemerintah saat ini menjadi salah satu pasar yang menjanjikan bagi IKM agar bisa terus berproduksi di tengah pandemi.

“Di dalam pemerintahan sendiri cukup menjanjikan pasarnya, kalau kita hanya mengandalkan pasar secara umum itu saat ini kurang menggembirakan karena daya beli masyarakat yang sedang turun,” tutur Gati.

Menurutnya, IKM pangan olahan dan IKM pada umumnya bisa terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui pasar digital yang dibangun melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Nilai belanja pemerintah tahun 2021 mencapai sekitar Rp6.000 triliun. Jumlah yang sangat besar ini seharusnya menjadi peluang bagi IKM untuk bisa mendapatkan kontraknya. Diakui Gati bahwa dari sekian banyak IKM di Indonesia hanya ada sekitar 188 IKM yang bisa memenuhi kriteria untuk masuk dalam jaringan Bela Pengadaan.

“Memang tidak mudah bagi IKM untuk bisa memanfaatkannya, tapi ini harus jadi perhatian karena ini potensinya sangat besar khususnya dari IKM yang bisa produksi barang yang masuk dalam anggaran belanja negara,” pungkas dia. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 228 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 228 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top