Duniaindustri.com (April 2022) – Keberhasilan Kejaksaan Agung dalam membongkar kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO (Crude Palm Oil) patut diapresiasi. Kasus yang melibatkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) berinisial IWW, Komisaris PT. Wilmar Nabati Indonesia berinisial MPT, General Affairs PT Musim Mas berinisial PT dan Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Group (PHG) berinisial SMA telah menimbulkan kegaduhan yang cukup besar dan membuat masyarakat menderita.
Achmad Nur Hidayat MPP, Pakar Kebijakan Publik dan Ketua Pusat Studi Ekonomi Politik LKEB UPN Veteran Jakarta, menilai Jaksa Agung dalam hal ini harus diapresiasi karena telah bertindak cepat sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kita membutuhkan pola kerja seperti ini. Tidak seperti kemarin seolah-olah tuli, buta dan bisu atas apa yang sedang terjadi di masyarakat.
“Tentunya dari 4 tersangka ini harus dapat dikembangkan lagi kepada siapapun yang terlibat. Publik mempertanyakan Dirjen Perdagangan Luar Negeri yang seharusnya menjalankan apa yang menjadi menjadi ketentuan tentang DMO dan DPO. Dan ternyata Dirjen ini ada main mata dengan mafia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, kemarin.
Menurut dia, Menteri Perdagangan dalam hal ini harus juga di apresiasi pastinya ada kontribusi dalam memecahkan kasus ini, tetapi seharusnya lebih berani sejak awal sehingga tidak menunggu terlalu lama. Jika memang anak buahnya terlibat dalam kasus ini maka harus diberikan sanksi tegas dengan memberhentikannya secara tidak hormat.
Akan tetapi penahanan atau tindakan hukum terhadap personil-personil ini tentu tidak cukup karena tentunya kasus ini melibatkan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai pihak yang mengekspor barang. Jika benar ada keterlibat di level perusahaan maka harus dikenakan hukuman seberat-beratnya untuk memberikan efek jera dengan mencabut izin usahanya, tidak hanya mencabut izin ekspornya.
Dengan kejadian ini terkornfirmasi bahwa memang ada mafia yang bermain dalam kelangkaan minyak goreng ini. Kejaksaan Agung dan Kementerian Perdagangan harus saling berkerjasama untuk emberantas mafia minyak goreng sampai ke pemain dan pemilik besarnya. “Jangan sampai hanya berhenti di level CEO dan Dirjen. Harus dikembangkan sampai ke level owner dan tokoh di balik layar dari geng oligarki minyak tersebut,” tegasnya.
Persoalan yang lebih penting dilakukan pemerintah adalah dengan segera bertindak cepat menurunkan harga minyak goreng di level konsumen. Apakah membongkar rantai jaringan oligarki minyak goreng dapat menurunkan harga, jika tidak sebaiknya pemerintah menempuh dua jalur satu jalur hukum dan satu jalur membangun suplai minyak goreng yang berlimpah dan terjangkau.
Dari kejadian ini maka keberadaan BUMN yang menangani CPO khususnya untuk produksi minyak goreng sudah sangat penting didirikan. Dengan demikian negara selain mempunyai stok untuk bisa mengendalikan harga dan juga mempunyai sektor potensial untuk menambah pendapatan negara.
Untuk itu minyak goreng ini harus secara khusus bisa dimasukan kedalam komoditas yang dikelola oleh Badan Pangan Nasional. “Dalam kondisi pasar dikuasai oligarki maka diperlukan Goverment Intervention, jika tidak dilakukan maka pemain-pemain minyak goreng ini sedikit mereka punya peluang memainkan harga untuk memainkan harga setinggi-tingginya apalagi demand dari masyarakat sangat tinggi,” ucapnya.
Dia menilai Negara harus mengintervensi dalam hal ini ujung tombaknya adalah Menteri Perdangan yang harus berani dengan tegas mengatakan kepada para oligarki bahwa negara di atas anda, dan anda harus mengikuti aturan negara, jika tidak ancam dengan pencabutan ijin usaha.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 250 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: