Duniaindustri.com (April 2016) – PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), emiten produsen rokok, berencana menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) III dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menawarkan 29,16 miliar lembar saham senilai maksimal Rp480 per lembar.
Dalam prospektus ringkas, manajemen perusahaan menjelaskan, setiap pemegang 36 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan berhak atas 145 HMETD. “Jika setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham baru yang tidak diambil bagian, maka seluruh sisa saham baru tersebut akan diambil oleh British American Tobacco (2009 PCA) Limited (BAT 2009) yang merupakan pemegang saham utama perseroan dan bertindak selaku Pembeli Siaga dalam PUT III,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi kepada bursa efek Indonesia.
Dalam susunan pemegang saham, BAT menguasai 6,19 miliar lembar saham atau 85,55 persen kepemilikan di Bentoel. Sementara 13,41 persen digenggam oleh United Bank of Switzerland AG, dan sisanya 1,04 persen dimiliki oleh publik.
Jumlah saham baru dalam PUT III ini seluruhnya berjumlah 29,16 miliar saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi atas saham perseroan sampai dengan maksimum 80,1 persen.
Bayar Utang
Manajemen menambahkan, sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT III ini, perseroan telah memperoleh persetujuan para pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan oleh perseroan pada 15 April 2016.
“Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT III ini, sebanyak Rp13,99 triliun setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT III akan digunakan untuk mengurangi utang Perseroan kepada Rothmans Far East B.V. sebesar Rp12 triliun dan keperluan usaha lainnya yang akan ditentukan lebih lanjut pada saat pelaksanaan HMETD,” jelas manajemen
Sebagai informasi, perseroan telah memiliki berbagai macam pinjaman dan perjanjian fasilitas dengan berbagai pihak. Sampai dengan 31 Desember 2015, total pinjaman perseroan adalah sebesar Rp13,26 triliun.
Bentoel memiliki pinjaman bank jangka pendek dari beberapa bank dengan total Rp1,26 triliun dalam bentuk cerukan dan pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2015, turun dibandingkan sebelumnya Rp3,35 triliun pada tanggal 31 Desember 2014.
Pada bulan Agustus 2013, Bentoel memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dengan pihak berelasi dari Rothmans Far East B.V. yang digunakan sebagai modal kerja perseroan sebesar Rp5,3 triliun.
Lebih lanjut, pada bulan Maret 2015, Bentoel melakukan penarikan sebesar Rp3,7 triliun dari fasilitas Rp6,7 triliun yang disediakan Rothmans Far East B.V. Sisa fasilitas tersebut adalah sebesar Rp3 triliun yang telah ditarik dalam dua tahap pada bulan Agustus dan November 2015.(*/berbagai sumber/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: