Latest News
You are here: Home | Tekstil | Belanja Tekstil Capai Rp 406.000 Per Orang
Belanja Tekstil Capai Rp 406.000 Per Orang

Belanja Tekstil Capai Rp 406.000 Per Orang

Duniaindustri (Mei 2011) — Belanja tekstil masyarakat Indonesia pada 2011 diperkirakan rata-rata Rp 406 ribu per kapita. Angka tersebut meningkat 11,5% dibandingkan belanja tekstil masyarakat Indonesia pada 2010 yang mencapai Rp 364 ribu per orang per tahun.

Nilai belanja tekstil itu diperoleh dari perhitungan nilai pasar tekstil di Indonesia yakni Rp 95,5 triliun dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia (235 juta jiwa). Pada 2010, total penjualan tekstil dan produk tekstil di Indonesia mencapai Rp 85,4 triliun. Nilai belanja tekstil di Indonesia cukup fantastis dan tergolong besar di kalangan negara Asean.

Belanja tekstil itu meliputi kemeja, t-shirt, celana, jeans, dasi, kaos kaki, handuk, jaket, jas, kerudung, pakaian dalam, kain kebaya, saputangan, sarung tangan, gordin, mantel, sarung, kelambu, karpet, dan produk lainnya.

Data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menunjukkan, penjualan tekstil di Indonesia terus meningkat dari Rp 77,6 triliun pada 2009, kemudian meningkat menjadi Rp 85,4 triliun di 2010. Pada 2011, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan, pasar tekstil di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 95,5 triliun. Pasar tekstil Indonesia terdiri dari konsumsi pakaian jadi dengan volume 1,35 juta ton serta konsumsi kain 478 ribu ton.

Belanja tekstil masyarakat Indonesia biasanya meningkat pada hari-hari perayaan agama, seperti Lebaran atau Natal, seiring pemberian tunjangan hari raya dari perusahaan.

Namun, pasar tekstil Indonesia itu sebagian besar dipasok oleh produk China. Ade Sudrajat memprediksi, pangsa tekstil impor asal China di 2010 mencapai 55%, sedangkan produk tekstil lokal hanya 45%. “Pangsa produk impor terutama dari China makin mengkhawatirkan,” ujarnya.

Kenaikan impor tekstil dari China lebih terbuka sejak pemberlakuan perdagangan bebas Asean-China (ACFTA). Pangsa pasar produk tekstil lokal menurun dari 67% pada 2009 menjadi hanya 45% pada 2010.

Pada 2014, pangsa pasar produk tekstil lokal diprediksi hanya 39% atau setara Rp 39 triliun dari total penjualan TPT domestik sebesar Rp 130 triliun. Dengan kata lain, produk tekstil China yang masuk ke Indonesia bakal menguasai 70% pasar lokal dengan nilai sekitar Rp 91 triliun. Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa industri tekstil nasional membutuhkan perlindungan khusus dari pemerintah jika tidak ingin kehilangan pangsa pasarnya.(Tim redaksi 03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top