Duniaindustri.com (Februari 2018) – Tiga menteri bersepakat untuk melakukan penghentian sementara (moratorium) seluruh proyek berbentuk konstruksi melayang (elevated construction). Ketiga menteri tersebut adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basoeki Hadimoeljono.
Basoeki menuturkan bahwa pembangunan infrastruktur akan berjalan terus sehingga pihaknya akan lebih mengantisipasi karena sering terjadi kecelakaan. Sedikitnya terdapat 14 kali kecelakaan dalam 2 tahun terakhir ini.
“Pertama, kami sepakat hentikan sementara pekerjaan-pekerjaan infrastruktur struktur layang yang berat. Kecelakaan tadi tidak high track, tetapi perlu kecermatan dan kedisiplinan. Sementara yang dikerjakan di atas permukaan tanah yang berat dihentikan sementara,” ujarnya.
Adapun, pekerjaan pembangunan jalan tol seperti pengaspalan dan pembangunan bendungan tetap berjalan seperti biasa. “Pekerjaan jembatan, tol layang, dan light rail transit akan kami hentikan sementara. Kenapa sementara karena akan dievaluasi secara menyeluruh. Nanti Pak Budi Harto Ketua AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia) sebagai konsultan independen untuk memimpin evaluasi, mulai dari desainnya, metodologi kerjanya, SOP (standard, operation & procedure)-nya, SDM-nya, perawatannya, akan dievaluasi,” katanya.
Nantinya, setelah evaluasi, hasilnya akan dilaporkan kepada Komite Keselamatan Konstruksi dan dibantu dengan Ditjen Bina Marga untuk dipastikan apakah bisa kembali dibangun atau tidak. “Go or no go-nya berdaarkan hasil evlausi dan tidak harus bersama. Jadi, bisa ruas ini go ruas ini nanti dulu, tetapi sekarang ini berhenti semua, sementara, bukan moratorium pembangunan infrastruktur, tetapi penghentian sementara pekerjaan yang di atas permukaan tanah,” tutur Basoeki.
Nantinya, Kementerian PUPR akan memberi rekomendasi kepada Kementerian BUMN. Lalu, Kementerian BUMN yang akan memberi sanksi. “Sanksi prapenanggung jawab proyek, baik itu kepala proyek, pengawasnya nanti Menteri BUMN yang ngasih sanksi,” katanya.
Merespons hal itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk siap menghentikan pembangunan proyek elevated yang dikerjakan perseroan sesuai dengan instruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kepala Divisi III Waskita Karya (WSKT) Dono Prawoto mengatakan pihaknya siap mengikuti arahan Kementerian PUPR termasuk evaluasi menyeluruh perihal mekanisme kerja perseroan itu.
“Kami siap dievaluasi semua kondisi yang sedang berjalan karena kami tidak menginginkan hal ini [kecelakaan] terjadi. Dengan adanya moratorium itu, agar semua diteliti kembali, mulai dari metode kerja dan lain-lain,” paparnya dalam konferensi pers di Kantor Proyek Waskita Karya, Jakarta Timur.
Robohnya tiang pancang Proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu pada Selasa (20/2) dini hari tadi menambah daftar panjang kecelakan kerja proyek infrastruktur di Tanah Air. Dalam tujuh bulan terakhir, sudah ada 12 kecelakaan kerja dari 11 proyek yang seluruhnya dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya. Berikut daftar kecelakaan kerja beserta kontraktor proyeknya:
1. Tiang pancang proyek tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2/2018).
Tiang pancang proyek tol Becakayu roboh, Selasa (20/2/2018) pagi. Dilaporkan, tujuh pekerja tertimpa tiang pancang yang roboh itu, dan kini dalam keadaan kritis. Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk.
2. Jalur Kereta Bandara Soekarno Hatta Longsor, Senin (5/2/2018).
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek mengakibatkan aktivitas di underpass jalur kereta Bandara Soekarno Hatta longsor, Proyek ini juga dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk.
3. Crane Pengangkut Beton Proyek DDT di Matraman, Jakarta Timur Roboh, Minggu (4/2/2018).
Crane pengangkut beton proyek Double Double Track (DDT) di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, ambruk, pada Minggu (4/2/2018) pagi. Empat pekerja tewas, sementara sejumlah pekerja lainnya luka-luka.
Konstruksi proyek ini dikerjakan secara beramai-ramai oleh tiga BUMN yaitu PT Hutama Karya, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk. Untuk produk kereta apinya digarap oleh PT Len Industri bekerja sama dengan dua perusahaan Jepang, Mitsubshi Heavy Indonesia dan Sumitomo Corporation.
4. Beton Girder Proyek LRT Pulo Gadung, Jakarta Timur Roboh, Senin (22/1/ 2018).
Konstruksi proyek kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT) di Jalan Kayu Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur, roboh, pada Senin (22/1/2018) dini hari. Lima pekerja proyek transportasi massal yang dikerjakan sejak pertengahan tahun 2016 itu terluka.
Proyek tersebut merupakan proyek milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dikerjakan oleh BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo Tbk. Untuk konstruksi lintasan LRT diserahkan kepada PT Wijaya Karya Tbk.
5. Beton girder proyek Jalan Tol Depok-Antasari, Jakarta Selatan roboh, Selasa (2/1/2018)
Beton girder ambruk diduga lantaran tersenggol alat berat. Tidak ada korban dalam insiden ini. Proyek ini dikerjakan oleh investor swasta, PT Citra Marga Nusaphala Tbk melalui anak usahanya PT Citra Waspphutowa yang bekerja sama dengan penyedia jasa konstruksi, PT Girder Indonesia.
PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan Tbk juga memiliki saham di PT Citra Waspphutowa dengan porsi masing-masing 12,5 persen sementara sisanya 62,5 persen digenggam Citra Marga.
6. Crane ambruk di KM 15 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (16/11/2017)
Insiden ini mengakibatkan kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Jasa Marga bekerja sama dengan dengan kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow di KM14 hingga KM21 arah Cikampek. Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk bekerja sama dengan PT Acset Indonusat Tbk.
7. Beton proyek Light Rail Transit (LRT) jatuh di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Rabu (15/11/2017).
Beton proyek LRT di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, jatuh dan menimpa mobil. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun mobil rusak. Konstruksi proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk.
8. Pembatas beton proyek Mass Rapid Transit (MRT) jatuh di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2017).
Pembatas beton (Overhead Cetenary System/OCS) Parapet PT MRT seberat 3 ton jatuh. Beruntung, sebelum jatuh ke jalan, OCS parapet sempat tertahan crane. OCS parapet menimpa kendaraan bermotor roda dua yang sedang melaju sehingga pengendara sepeda motor mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke RS Pertamina.
Proyek MRT paket CP104-105 untuk area transisi, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi ini digarap oleh perusahaan patungan yaitu Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jasa Konstruksi Joint Venture (SOWJ JV).
9. Konstruksi tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Curukgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, roboh, Minggu (29/10/2017) pagi.
Pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) memakan korban. Satu pekerja tewas dan dua lainnya luka serius akibat konstruksi jembatan di Stasiun 4 Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, roboh, Minggu (29/10/2017) pukul 09.45 WIB. Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk.
10. Tiang proyek konstruksi Light Rail Transit (LRT) menimpa rumah warga, Selasa (17/10/2017).
Tiang proyek LRT menimpa dua rumah warga di Jalan Kelapa Nias Raya, Blok PA 3, No 02, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bagian konstruksi itu merupakan penyambung untuk infrastruktur LRT koridor Kelapa Gading. Konstruksi proyek milik Pemprov DKI ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk.
11. Jembatan overpass Tol Bocimi di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk, Jumat (22/9/2017).
Seorang pekerja proyek pembangunan jembatan overpass Tol Bocimi tewas tertimpa runtuhan cor beton badan jembatan. Dua pekerja lainnya luka-luka. Proyek ini dikerjakan PT Waskita Karya Tbk bersama dengan PT Wijaya Karya Tbk.
12. Proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan Jumat (4/8/2017).
Dua pekerja proyek LRT tewas seketika usai terjatuh dari tiang penyangga LRT yang menjadi pijakannya dalam bekerja. Kecelakaan kerja ini terjadi di zona Jalan Demang Lebar Daun Kecamatan IT I Palembang. Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: