Latest News
You are here: Home | Umum | Bank Mandiri Turunkan Suku Bunga Kredit hingga 50 Basis Poin
Bank Mandiri Turunkan Suku Bunga Kredit hingga 50 Basis Poin

Bank Mandiri Turunkan Suku Bunga Kredit hingga 50 Basis Poin

Duniaindustri.com (Maret 2016) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), emiten BUMN perbankan, menurunkan suku bunga kredit berkisar 25 basis poin hingga 50 basis poin (bps) secara bertahap, yang dimulai pada kuartal II-2016. Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang baru, yakni Kartika Wirjoatmodjo, kebijakan penurunan suku bunga kredit itu akan dilakukan secara bertahap.

“Kami lagi lihat. Kan penurunan deposito sudah mulai berjalan, untuk sektor-sektor mana yang paling sensitif kan kami lakukan penyesuaian,” kata Tiko, panggilan akrab Kartika Wirjoatmodjo yang menggantikan Budi Gunadi Sadikin.

Namun, Tiko menambahkan, pihaknya belum menentukan segmen kredit apa saja yang terlebih dahulu mengalami penurunan bunga kredit. Tiko menjelaskan, untuk segmen kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) nantinya akan turun secara bertahap.

“Ada banyak, korporat, komersial, dan small micro. Memang idealnya secara welted average turunnya bertahap kan. Kita udah diskusi. Ini juga secara average bertahap. Yang diihat welted average semua segmen, jadi kita bergeraknya bias nanti mau turun dulu, bias korporat, komersial, small business, nanti kami kaji yang paling sensitiv terhadap demand,” paparnya.

“Ada yang bunganya turun demand meningkat, nanti kami akan lihat di segmen mana penurunan bunga paling sensitif untuk menaikkan volume,” sambungnya.

Sementara pada 2016, BCA juga berencana menurunkan suku bunga kredit UKM sebesar 0,25% pada Februari 2016 menjadi 13%.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, sejak penurunan BI rate dan implementasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 9%, perbankan diarahkan untuk menurunkan suku bunga simpanan dan kredit. Suku bunga simpanan BCA sudah termasuk yang terendah di pasar.
“Kalau untuk menurunkan suku bunga deposito, tidak bisa turun karena sudah paling rendah, sekitar 5,25-5,75%, sedangkan di pasar sekitar 8-9%,” kata dia.

Oleh karena itu, struktur suku bunga yang perlu disesuaikan saat ini adalah suku bunga kredit UKM karena kurang bersaing dengan KUR yang mencapai 9%.

Menurut Jahja, BCA baru melayani kredit ke sektor UKM. Sedangkan kredit ke sektor mikro termasuk KUR belum termasuk ranah bisnis BCA, lantaran tidak memiliki sarana infrastruktur pendukung. Oleh karena itu, untuk berpartisipasi dalam program KUR, BCA berencana mengajukan izin ke OJK agar bisa menjalankan skema channeling.

Dalam penyaluran KUR secara channeling, BCA akan membuka pintu untuk semua bank yang akrab dengan kredit mikro, seperti bank perkreditan rakyat (BPR), bank pembangunan daerah termasuk, dan juga BRI.

Menurut Jahja, tahun ini, kredit UMKM menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit BCA yang ditargetkan naik 9-10%. Perseroan juga akan memperhatikan penyaluran kredit di daerah tertentu. Tahun ini, Pulau Jawa, Bali, Sulawesi dan Papua merupakan daerah potensial untuk pengembangan bisnis karena pertumbuhan ekonominya yang di atas daerah lain.

Sedangkan untuk kawasan Kalimantan dan Sumatera, menurut Jahja, perlu sedikit diwaspadai karena pertumbuhan ekonominya belum setinggi daerah lain.

Sejumlah bank besar siap menyesuaikan suku bunga dana dan kredit mulai 1 Februari 2016, pascapenurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,25%. Penurunan berkisar 25-50 basis poin (bps).

Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Rico Rizal Budidarmo juga menjelaskan, BNI siap menurunkan suku bunga deposito sebesar 25 bps mulai 1 Februari 2016.

Selain menurunkan suku bunga deposito, BNI akan menurunkan suku bunga kredit ritel sebesar 25 bps. “Bunga kredit yang kami turunkan kredit ritel 25 bps, yang kecil-kecil,” ujar Rico.

Sedangkan untuk bunga deposito, penurunan dilakukan pada suku bunga counter yang sebelumnya sekitar 4,25-6,25%. Saat ini, menurut Rico, seluruh suku bunga deposito BNI berada di bawah suku bunga penjaminan LPS.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo menuturkan, BRI akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit pada Februari ini. “Yang akan kami sesuaikan terlebih dahulu adalah suku bunga kredit,” terang dia.(*/berbagai sumber/tim redaksi 02)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

One comment

  1. Suku bunga kredit makin turun, ukm makin mudah dapat kredit gak gan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top