Duniaindustri.com (Juni 2014) – PT Bank Dinar Indonesia Tbk bersiap melakukan penawaran saham perdana (initial publik offering/IPO) kepada publik dalam waktu dekat. Bank Dinar mengincar dana sebesar Rp 55 miliar melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Hal itu dapat dilihat dari harga saham perdana yang ditawarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan ini sebesar Rp 110 per saham.
Rencananya Bank Dinar bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 500 juta saham atau setara 22,22% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah IPO, yang seluruhnya merupakan saham baru berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie, mengatakan bahwa seluruh dana yang diperoleh oleh Perseroan dari hasil IPO ini, sekitar 75% akan digunakan untuk ekspansi kredit dan 25% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk penambahan jaringan kantor Bank Dinar.
“Pertumbuhan yang dicapai harus disertai peningkatan kualitas dalam setiap aspek penting dalam mengelola bisnis, khususnya aspek risiko,” kata Hendra Lie, di Jakarta, Kamis (19/6).
Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) telah dilakukan sejak 18 Juni 2014 hingga 23 Juni 2014. Adapun pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh pada 30 Juni 2014, sehingga Penawaran Umum dapat dilakukan pada 2-4 Juli 2014. Sementara tanggal penjatahan pada 8 Juli 2014, distribusi sekaligus pengembalian uang pemesanan dapat dilakukan pada 10 Juli 2014.
“Kami berharap saham Bank Dinar akan dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Juli 2014,” tuturnya.
Bank Dinar mematok penyaluran kredit tahun ini bisa mencapai Rp800 milyar atau tumbuh 47% jika dibandingkan dengan penyaluran kredit di tahun sebelumnya.
Hendra Lie mengatakan pihaknya optimis target tersebut bisa dicapai, mengingat sampai dengan bulan Mei, posisi kredit perseroan telah mencapai Rp621 milyar. “Fokus sektornya tetap sama di ritel banking, seperti oerdagangan,” kata Hendra.
Untuk mendorong target tersebut bank dengan kategori BUKU I ini akan menggenjot perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari masyarakat. Sampai dengan Mei 2014, DPK perseroan tercatat telah mencapai Rp826 milyar.
“Mayoritas masih dari Deposito yang prosentasnya 87,5% dan sisanya dana murah 12,5%,” jelasnya.
Selain itu tambahnya, perseroan juga akan mengandalkan dana IPO untuk ekspansi kredit tahun ini. Dengan IPO tersebut, lanjut Hendra posisi rasio kecukupan modal perseroan berda di posisi 40%. “Kita akan jaga posisi CAR di 37% sampai akhir tahun. Saat ini posisi CAR kita ada di level 33,33%,” tutupnya.
Bank Dinar merupakan salah satu klien Desain Bagus Group untuk pembuatan website. Desain Bagus Group merupakan kelompok bisnis yang menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), nuleutik.com (online shop khusus segmen anak), karyaweb.com (hosting and server company), rajabagus.com (perusahaan afiliasi), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).
Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga awal Juni 2014, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 300, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.
Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.
“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.(*tim redaksi)