Duniaindustri.com (Mei 2021) – BUMN farmasi yang juga emiten di sektor alat kesehatan, PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) sedang membangun enam pabrik baru dan satu fasilitas pendukung guna meningkatkan kapasitas produksi alat kesehatan perseroan. Fokus investasi Indofarma ke alat kesehatan dilakukan seiring melonjaknya market demand alat kesehatan selama pandemi Covid-19.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menjelaskan enam ekspansi itu di antaranya merupakan proyek pengembangan produk dan satu sisanya proyek pendukung. “Tujuh investasi kami 100% sumber dananya dari penyertaan modal negara (PMN) holding kami,” ucapnya di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, perseroan sudah menyiapkan dana untuk pembiayaan investasi sebesar Rp 169,86 miliar dan modal kerja Rp 30 miliar. Langkah ekspansi usaha itu antara lain Indofarma sedang membangun pabrik melt blown (bahan baku masker) di Cibitung seluas 20 hektare dengan nilai pembiayaan investasi Rp 14,86 miliar dan modal kerja Rp 5 miliar. Pabrik lainnya adalah hospital furniture dengan nilai pembiayaan investasi Rp 15 miliar dan modal kerja Rp 5 miliar. Pabrik ketiga yakni pabrik sarung tangan atau gloves dengan nilai pembiayaan investasi Rp 20 miliar. Pabrik keempat adalah pabrik kateter dengan nilai pembiayaan investasi Rp 50 miliar dan modal kerja Rp 10 miliar.
Di sisi lain, perseroan juga akan mengembangkan produk natural extract dengan nilai pembiayaan investasi Rp 30 miliar. Sementara untuk pengembangan central processing facility, nilai pembiayaan investasi yang digunakan Rp 30 miliar dan modal kerja Rp 10 miliar. Sedangkan nilai pembiayaan investasi untuk supporting function sebesar Rp 10 miliar. Seluruh pabrik dan fasilitas produksi baru itu ditargetkan selesai dan siap beroperasi awal tahun depan.
Hingga akhir tahun ini, Indofarma menargetkan penjualan bisa sebesar Rp 2,5 triliun, atau meningkat dari akhir 2020 sebesar Rp 1,7 triliun. Kenaikan penjualan akan mendorong peningkatan laba bersih di angka Rp 40 miliar, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 27,58 miliar.
Hingga kuartal I-2021, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 373,20 miliar, meningkat sebesar 152% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 148,16 miliar. Kenaikan penjualan tersebut terutama ditopang dari penjualan segmen ethical sebesar Rp 191,87 miliar dan alat kesehatan sebesar Rp 175,49 miliar. Keberhasilan peningkatan penjualan tersebut berkontribusi positif pada pencapaian laba bersih perseroan Rp 1,8 miliar setelah mengalami kerugian bersih Rp 21,43 miliar pada periode yang sama tahun buku 2020.
Terkait Covid-19, Arief menyampaikan bahwa Indofarma memastikan akan mulai mendistribusi 50 juta dosis pasokan vaksin Novavax yang masuk dalam program vaksin pemerintah di bulan September 2021. Vaksin tersebut akan didatangkan dari perusahaan yang berada di India yang menjalin kerja sama dengan Novavax, perusahaan dari Amerika Serikat. Pihaknya telah menjalin kerja sama untuk mendatangkan vaksin tersebut yang bersifat mengikat maupun tidak mengikat.
“Sebanyak 50 juta vaksin ini akan digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 gratis oleh Kementerian Kesehatan. Kita akan kebut di 2021 distribusinya,” pungkasnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: