Duniaindustri.com (Februari 2016) – Penjualan mobil pada Januari 2016 merosot 9,8% menjadi 84.885 unit dibandingkan bulan yang sama tahun lalu 94.194 unit, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Meski demikian, secara bulanan, penjualan mobil pada awal 2016 mulai meningkat 15,8% menjadi 84.885 unit dari posisi Desember 2015 sebesar 73.264 unit.
Dari total perolehan angka tersebut Toyota masih menjadi penyumbang penjualan terbanyak di Januari 2016 dengan total penjualan sebanyak 24.806 unit. Disusul oleh Honda dengan total penjualan 19.404 unit, dan di posisi ketiga dipegang Daihatsu dengan torehan 13.184 unit.
Sebelumnya Gaikindo sudah memprediksi bahwa pertumbuhan penjualan mobil di tahun 2016 masih mengalami pasang surut bahkan cenderung belum stabil.
“Tahun 2015 penjualan mobil secara wholesales atau pengiriman mobil dari pabrik ke diler turun sebesar 16,12% menjadi 1.013.305 unit, dibandingkan 2014 sebanyak 1.208.019 unit dan jumlah itu sesuai dengan target,” kata Ketua I Gaikindo, Yongkie D Sugiarto.
Yongkie menambahkan, untuk tahun 2016 ini pasar mobil diperkirakan hanya tumbuh sekitar 5%. Namun, hingga kini, Gaikindo belum merilis prediksi secara resmi.
“Jika melihat kondisi ekonomi yang masih belum stabil, penjualan mobil tahun ini paling hanya naik 5% hingga 10%, karena pertumbuhan ekonomi kita diestimasi hanya 5,3%. Tapi, kalau pertumbuhan ekonomi hingga 6% sampai 7%, pasar mobil bisa naik sekitar 20%,” ujarnya.
Realisasi 2015
Penjualan mobil di Indonesia pada 2015 turun 16% menjadi 1.013 ribu unit dibandingkan realisasi 2014 sebesar 1.208 ribu unit, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Penurunan penjualan mobil itu disebabkan perlambatan ekonomi nasional, fluktuasi kurs rupiah, dan kejatuhan harga komoditas dunia yang menyebabkan pelemahan daya beli konsumen lokal.
Realisasi penjualan mobil pada 2015 masih di bawah tahun 2012 sebesar 1.116 ribu unit. “Merosotnya penjualan mobil nasional diakibatkan karena kondisi perekonomian nasional tidak stabil,” kata Marketing dan Cr Div Head PT Astra International, Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastio.
Meski menurun, produsen mobil mulai optimistis dengan perbaikan di 2016 seiring penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) serta penurunan suku bunga. Namun, produsen masih berhati-hati dengan kondisi makro dan sentimen eksternal untuk menentukan target penjualan mobil pada 2016.
CEO PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto menjelaskan tahun 2016 sepertinya tidak akan jauh berbeda dari 2015.
Sementara Ketua Umum Gaikindo Sudirman MR menilai, pihaknya memperkirakan penjualan mobil pada 2016 sekitar 950 ribu unit sampai 1 juta unit, perkiraan sementara.
Toyota masih merajai pasar industri mobil di Indonesia dengan pangsa 32%, disusul Daihatsu 17%, Honda 15%, Suzuki 12%, Mitsubishi 11%, Nissan 3%, Isuzu 2%, dan produsen lain 8%. “Penurunan market membuat market share Daihatsu mencapai 16,6%, naik dari realisasi 2014 sebesar 15,3%. Awal tahun lalu, kami targetkan market share Daihatsu di pasar mobil nasional hanya 15%,” papar Hendrayadi.
Meski penjualan mobil menurun pada 2015, Indonesia masih dipandang pasar potensial oleh prinsipal mobil asing. Dengan PDB per kapita sekitar US$ 3.660, rasio kepemilikan mobil di Indonesia mencapai 43 unit per 1.000 penduduk.(*/berbagai sumber/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: