Duniaindustri (Maret 2012) — PT Astra Komponen Indonesia, anak usaha PT Astra Otoparts Tbk, membangun pabrik manufaktur komponen untuk plastik injeksi di Citeureup, Bogor. Pembangunan pabrik itu menjadi lanjutan ekspansi Astra Komponen Indonesia.
Berdasarkan penelusuran tim redaksi duniaindustri.com, Astra Komponen telah menyelesaikan konstruksi pabrik manufaktur komponen di Bogor tersebut di lahan sekitar 5 hektare. Tapi belum diketahui nilai investasi dan kapasitas produksi pabrik tersebut.
“Astra Otoparts memang lagi giat-giatnya investasi baru,” kata seorang executive Astra yang enggan diungkap jatidirinya.
PT Astra Komponen Indonesia termasuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang memiliki lini bisnis di plastik injeksi (plastic injection) dan painting line dengan konsumen utama dari Honda (via Adiwira Plastik Division).
Astra Otoparts merupakan anak usaha PT Astra International Tbk, raksasa otomotif di Indonesia. Astra Otoparts akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas poduksi komponen dengan anggaran belanja modal tahun 2012 sebesar Rp 1,2 triliun-1,5 triliun. Anggaran belanja modal berasal dari kas internal dan akan dialokasikan untuk menambah varian produk dan meningkatkan kapasitas dan kemampuan produksi. Astra Otoparts melalui anak usahanya, PT Astra Visteon Indonesia, akan mulai memproduksi spedometer sepeda motor mulai kuartal I 2012.
PT Astra Otoparts Tbk juga bekerja sama dengan Pirelli & C SpA akan membangun pabrik ban motor di Indonesia senilai US$ 90 juta pada 2012. Pabrik baru itu akan berkapasitas 7 juta unit ban motor per tahun. “Produksi perdana akan dimulai pada 2013, sementara pengoperasian penuh pada 2016,” ujar Direktur Astra Otoparts Robby Sani.
Robby mengatakan, perseroan dan Pirelli akan membentuk perusahaan patungan dengan komposisi saham Pirelli 60% dan Astra Otoparts 40%. Nota kesepahaman (MoU) telah diteken kedua perusahaan. “Pasar ban sepeda motor domestik terus berkembang pesat, sehingga kami berniat membangun pabrik ban dengan Pirelli,” ujar Robby.
Pirelli kini gencar berekspansi ke luar Eropa, terutama Amerika Latin. Selain itu, Pirelli juga membidik pasar-pasar potensial, seperti Asia. Saat ini, kata dia, perseroan sudah memiliki merek ban sendiri, yakni Aspira. Namun, perseroan tidak terlibat dalam proses produksi.
Selain itu, Aspira tidak dipasok ke segmen pemanufaktur motor (original equipment manufacturer/OEM), melainkan hanya ke pasar aftermarket. Ke depan, perseroan berniat memasok Pirelli ke pasar OEM. Hal ini akan dibicarakan setelah pembangunan pabrik rampung.
Dia menilai, pasar ban motor cukup prospektif, seiring terus meningkatnya penjualan motor domestik. Tahun ini, penjualan motor diprediksi menembus 8 juta unit, naik dibandingkan tahun lalu sekitar 7,3 juta unit.(Tim redaksi 01)