Duniaindustri.com – Investor asing makin gencar memburu industri berbasis sumber daya alam (SDA) Indonesia. Dalam periode Januari-April 2011, 58 perusahaan penanaman modal asing (PMA) berencana melakukan investasi di sektor industri SDA Indonesia, seperti industri sawit (minyak makan dan nabati), industri kimia dasar organik, industri gula yang terintegrasi dengan perkebunan tebu, industri mineral bukan logam, industri pengolahan bijih besi, industri kakao, cokelat dan kembang gula.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam empat bulan pertama 2011 sebanyak 13 PMA sudah melakukan pendaftaran investasi dan 45 perusahaan PMA sudah memperoleh izin prinsip investasi di sektor industri. Selama kuartal pertama 2011, realisasi investasi dari penanaman modal asing sudah mencapai Rp39,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp14,1 triliun.
“Dari angka itu, sebagian besar PMA masih berminat pada sektor-sektor industri berbasis sumber daya alam,” kata Staf Khusus Kepala BKPM Silmy Karim.
Salah satu investor yang melakukan pendaftaran itu berasal dari British Virgin Islands di industri minyak makan dan nabati di Dumai, Riau, dan Gresik, Jawa Timur, senilai Rp1,9 triliun. Investor dari Inggris juga ingin menanamkan modal untuk perkebunan tebu dan industri gula di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dengan nilai investasi US$ 389 juta.
Investor India berencana menanamkan investasi US$ 1,25 miliar di sektor pupuk di Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur. Perusahaan Korea Selatan berminat menanamkan investasi Rp 65,25 miliar di industri kimia dasar organik di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Pemodal dari British Virgin Islands juga berencana melakukan investasi pada industri pengolahan buah dan sayur dengan nilai US$ 487 juta di Banten. Investor Singapura akan menanamkan modal US$ 424 juta di bidang usaha pertanian tanaman sayur dan buah serta industri gula di Papua.
Sebelumnya, Trimex Group (kelompok bisnis terkemuka asal India) berencana menanamkan investasi dengan membangun pabrik pupuk dan pengolahan bijih besi di Indonesia. Trimex berkomitmen membangun pabrik pupuk dengan teknologi gasifikasi batu bara di Bontang, Kalimantan Timur, senilai US$ 1,25 miliar. Selain itu, Trimex juga akan membangun pabrik pengolahan bijih besi di Papua senilai US$ 1 miliar.(Tim redaksi 03)