Duniaindustri.com (Desember 2024) – Kawasan industri di Halmahera atau tepatnya Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) tengah menjadi sorotan investor asing. Hingga akhir 2024 tercatat arus modal US$ 2 miliar terealisasi di sana, dan ditargetkan meningkat menjadi US$ 8 miliar di 2025
Kementerian Perindustrian terus berfokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri, termasuk hilirisasi berbasis hasil tambang. Hal ini sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang kelima, yakni melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Hilirisasi tambang, di antaranya untuk komoditas nikel, tembaga, dan bauksit, merupakan salah satu kelompok industri prioritas pengungkit pertumbuhan ekonomi. Potensi Produk Domestik Bruto (PDB) dari hilirisasi komoditas nikel dapat mencapai USD14,2 juta, dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebesar 169 ribu orang, pontensi investasi hingga USD42,5 juta, serta potensi ekspor mencapai USD32,1 juta.
“Hilirisasi industri berbasis tambang juga mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV). Kawasan industri berbasis nikel yang kami kunjungi hari ini ditargetkan beroperasi secara terintegrasi mulai dari mulut tambang hingga menjadi produk baterai listrik,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis setelah kunjungan ke IWIP.
Dalam kunjungan tersebut, Menperin meninjau persiapan groundbreaking tiga proyek yang dibangun di kawasan industri IWIP dengan total nilai sekitar USD 2 Miliar, yaitu pabrik Battery Cell untuk EV dan Energy Storage System (ESS) PT REPT BATTERO, pabrik perakitan e-dump truck PT Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia, serta industri electrolytic aluminum PT Kemajuan Alumina Industry.
PT REPT BATTERO akan memiliki kapasitas produksi battery cell mencapai 20 GWh per tahun dan electrode sekitar 995 juta meter per tahun, dengan total investasi sekitar USD 730 Miliar. Pabrik ini ditargetkan beroperasi dengan kapasitas penuh pada 2027.
Perusahaan selanjutnya, PT.Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia akan memproduksi kendaraan transportasi energi baru, mesin konstruksi, charging and replacing equipment, serta supporting parts and equipment, dengan total investasi mencapai USD693 Juta, terdiri dari USD33 Juta untuk pabrik dan USD660 Juta investasi untuk battery project. Pabrik ini ditargetkan selesai dibangun dan bisa beroperasi pada Desember 2025. Penggunaan e-dump truck di area pertambangan merupakan langkah untuk mengurangi emisi karbon. Kemudian, PT Kemajuan Alumina Industry ditargetkan memproduksi electrolytic aluminum dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dan nilai investasi mencapai USD655 Juta.
Selain itu, Menperin juga meninjau industri yang akan melakukan ekspor produk perdana berupa produk hilir Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide, yaitu PT Huaneng New Material yang berkapasitas produksi 50.000 ton per tahun. Ini akan menjadi ekspor precursor pertama dari Indonesia.
“Tujuan kunjungan kami adalah untuk melihat kesiapan groundbreaking terhadap tiga proyek baru PT IWIP serta pelepasan ekspor precursor yang diharapkan bisa diresmikan pada awal tahun 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto,” jelas Menperin.
Groundbreaking tiga proyek senilai total USD2 Miliar tersebut merupakan bagian dari rencana tambahan investasi di IWIP tahun 2025, dengan total investasi senilai USD8 Miliar. Sebesar USD5 Miliar diinvestasikan untuk pengembangan industri baterai dan Smelter HPAL. Selain Pembangunan PT. Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia dan PT. REPT BATTERO, juga akan dilakukan pembangunan hilirisasi baterai PT XCMG Indonesia Manufacturing, serta pembangunan pabrik Smelter HPAL baru untuk PT. Guang Ching Nickel Cobalt dan PT. Blue Sparkling Energy yang saat ini sudah tahap konstruksi.
Selanjutnya, investasi sebesar USD2 Miliar untuk menerapkan prinsip energi hijau serta memperbaiki bauran energi di kawasan industri tersebut, PT IWIP membangun pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga bayu, masing-masing dengan kapasitas 2 Gigawatt dan 800 Megawatt yang konstruksinya ditargetkan selesai pada 2026.
Kemudian, pembangunan industri electrolytic aluminum PT. Kemajuan Aluminium Industry dan PT. Pioneer Aluminium Industry sebesar USD1 Miliar dengan target selesai konstruksi pada 1 Oktober 2025. Presiden Direktur IWIP Xiang Binghe menjelaskan, tambahan investasi senilai USD8 Miliar tersebut diprediksi akan meningkatkan tambahan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar kurang lebih 1 persen.
Kawasan industri IWIP dilengkapi dengan fasilitas meliputi bandar udara seluas 2.200 meter persegi, power plant, serta pelabuhan khusus. Hingga tahun 2024 ini, dari komitmen investasi sebesar USD20 Miliar, telah direalisasikan sekitar USD15 Miliar. PT IWIP telah menyerap tenaga kerja sejumlah 81.000 orang dari target penyerapan sebesar 100.000 pekerja, yang diharapkan terpenuhi pada tahun depan. Sebanyak 45 perusahaan telah menjadi tenant PT IWIP.
Pada pertemuan tersebut, Menperin memaparkan bahwa pihaknya siap mendukung pengembangan PT IWIP sebagai kawasan industri nikel terintegrasi, termasuk dalam hal pemenuhan sumber daya manusia (SDM) industri yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Tugas kami termasuk mengejar gap antara kemampuan SDM dan kebutuhan perusahaan. Kami sangat terbuka kerja sama dengan IWIP dalam pembagunan politeknik untuk mendukung pengembangan kapasitas SDM IWIP maupun masyarakat sekitar,” pungkas Menperin.(*/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 302 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 302 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: