Latest News
You are here: Home | Baja | ArcelorMittal Produsen Baja Terbesar di Dunia
ArcelorMittal Produsen Baja Terbesar di Dunia

ArcelorMittal Produsen Baja Terbesar di Dunia

Duniaindustri (Juli 2011) – Tahukah Anda siapa produsen baja terbesar di dunia? Pada 2010, Asosiasi baja dunia mencatat ArcelorMittal, perusahaan milik Lakshmi Mittal yang berbasis di Luxemburg, menjadi produsen baja terbesar di dunia dengan memproduksi 98,2 juta ton, naik dari 2009 sebanyak 77,5 juta ton. Posisi kedua ditempati Baosteel dari China dengan angka produksi 37 juta ton di 2010, naik dibanding 2009 sebanyak 31,3 juta ton.

Ranking ketiga Pohang Steel Corporation (Posco) dari Korea Selatan dengan angka produksi 35,4 juta ton, meningkat dari 2009 sejumlah 31,1 juta ton. Disusul Nippon Steel (Jepang) dengan angka produksi 35 juta ton pada 2010, naik dari 26,5 juta di 2009. Kemudian JFE berada di tempat kelima dengan angka produksi 31,1 juta ton pada 2010, naik dari 25,8 juta ton di 2009.

Sementara China menjadi negara produsen baja terbesar di dunia pada 2010, dengan angka produksi 626,7 juta ton, naik dari 573,6 juta ton di 2009. Disusul Jepang dengan produksi baja 109,6 juta ton, naik dari 87,5 juta ton di 2009. Amerika Serikat berada di ranking ketiga dengan produksi baja 80,5 juta ton, menggeser India di ranking keempat dengan produksi 68,3 juta ton.

Pada 2009, India berada di peringkat ketiga dengan angka produksi 63,5 juta ton, sementara AS di tempat kelima dengan angka produksi 58,2 juta ton. Terakhir, Rusia menempati peringkat lima produsen baja terbesar dunia pada 2010 dengan produksi 66,9 juta ton, naik dari 60 juta ton di 2009.

Total produksi baja dunia pada 2010 mencapai 1,41 miliar ton, naik dari 1,23 miliar ton pada 2009.

Di Indonesia, nama ArcelorMittal pernah menjadi pembicaraan hangat. Pada April 2008, CEO ArcelorMittal Lakshmi Mittal dan anaknya Aditya Mittal, yang berfungsi sebagai chief financial officer, bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ArcelorMittal menawarkan untuk berinvestasi US$ 3 miliar di Indonesia dengan PT Krakatau Steel. ArcelorMittal juga menawarkan untuk bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk untuk berinvestasi dalam bijih besi, nikel, dan mangan.

Bahkan ArcelorMittal juga menawarkan untuk membeli hingga 40% saham PT Krakatau Steel (KS) dan berjanji untuk berinvestasi sampai US $ 10 miliar jika mereka diizinkan untuk memiliki saham di produsen baja terbesar di negara ini.

Namun, ambisi Mittal memiliki saham PT Krakatau Steel (KS) akhirnya pupus karena pemerintah memutuskan privatisasi KS melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Setelah gagal membeli PT Krakatau Steel, Mittal berencana membangun pabrik baja baru di Indonesia sebagai bagian ekspansi PT Ispat Indo, perusahaan baja milik Mittal di Indonesia.(Tim redaksi 02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top