Latest News
You are here: Home | Tekstil | Apsyfi: 30 Pabrik Tekstil dan Garmen Berhenti Beroperasi
Apsyfi: 30 Pabrik Tekstil dan Garmen Berhenti Beroperasi

Apsyfi: 30 Pabrik Tekstil dan Garmen Berhenti Beroperasi

Duniaindustri.com (November 2024) — Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menjelaskan setidaknya ada 30 pabrik tekstil di Indonesia yang memutuskan untuk berhenti beroperasi dan tutup terhitung sejak kuartal III-2022 hingga 2024. Keputusan penutupan operasional itu lantaran akumulasi berbagai faktor yang memicu kenaikan beban serta membanjirnya produk impor ilegal sehingga memangkas daya beli lokal.

APSyFI juga memonitor bahwa seluruh pabrik tekstil yang tutup berakibat pada pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga belasan ribu karyawan. Redma menggarisbawahi, banyaknya pabrik tekstil di Indonesia yang tumbang diakibatkan arus barang impor produk TPT, baik legal maupun ilegal, membanjiri pasar dalam negeri, sehingga produk lokal tidak bisa bersaing. “Karena produk impor ini dijual dengan harga dumping. Terlebih yang ilegal dijual tanpa bayar pajak dan bea masuk,” ujar Redma, kemarin.

Berikut daftar 30 pabrik yang tutup dan terdampak kebijakan impor berdasarkan catatan APSyFI, yakni: PT Lawe Adyaprima, PT Grand Pintalan, PT Centex – Spinning Mills, PT Damatex, PT Argo Pantes – Bekasi, PT Asia Citra Pratama, PT Kaha Apollo Utama, PT Mulia Cemerlang Abadi, PT Lucky Tekstil (PHK 100 orang), PT Grand Best (PHK 300 orang), PT Delta Merlin Tekstil I Duniatex Grup (PHK 660 orang), PT Delta Merlin Tekstil II Duniatex Grup (PHK 924 orang), PT Pulaumas Tekstil (PHK 460 orang), PT Tuntex (PHK 1.163 orang), Agungtex Grup (Sekitar 2.000 orang dirumahkan), PT Kabana (PHK 1.200 orang), PT Pismatex (Pailit dan PHK 1.700 orang), PT Sai Aparel (Relokasi sebagian), PT Adetex (Sekitar 500 orang dirumahkan), PT Nikomas, PT Chingluh (PHK sekitar 2.000 orang), PT HS Aparel (Tutup), PT Starpia (Tutup), PT Djoni Texindo, PT Efendi Textindo, PT Fotexco Busana Internasional, PT Wiska Sumedang (Tutup dan PHK 700 orang), PT Alenatex (Tutup dan PHK 700 orang), PT Kusuma Group (3 perusahaan tutup dan PHK 1.500 orang), PT Primissima (PHK 402 orang).

Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) sebelumnya mencatat terdapat tujuh pabrik di sektor TPT di Pulau Jawa yang tutup dari Januari hingga Agustus 2024. Namun, angka tersebut kini berkurang menjadi enam pabrik, karena PT Sai Apparel, yang sebelumnya dilaporkan tutup, telah kembali melanjutkan operasionalnya.

PT Sai Apparel membuka operasional kembali dengan efisiensi karyawan menjadi 2.000 orang, dari sebelumnya 8.000 karyawan.“PT Sai Apparel Semarang infonya sekarang buka lagi dengan sekitar 2.000 karyawan,” ujar Presiden KSPN Ristadi. PHK yang terakhir dilaporkan berasal dari PT Sinar Panca Jaya terhadap lebih dari 340 karyawan sebelum pabrik tersebut tutup pada Agustus 2024.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 302 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 302 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top