Latest News
You are here: Home | Farmasi | Anggaran Penanganan Covid-19 Naik, Menkeu Sebut Sejumlah Sektor Terdampak PPKM Darurat
Anggaran Penanganan Covid-19 Naik, Menkeu Sebut Sejumlah Sektor Terdampak PPKM Darurat

Anggaran Penanganan Covid-19 Naik, Menkeu Sebut Sejumlah Sektor Terdampak PPKM Darurat

Duniaindustri.com (Juni 2021) – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meningkatkan angggaran kesehatan dalam penanganan Covid-19 menjadi Rp185,98 triliun dari yang sebelumnya Rp172,84 triliun, untuk menghadapi lonjakan kasus virus yang terjadi sejak bulan Juni lalu. Sebab, penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas tertinggi di dalam program pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas tertinggi senilai Rp 172,84 triliun, dengan penambahan untuk vaksinasi dan pengobatan dan diagnostik. “Maka kebutuhan penanganan kesehatan akan naik jadi Rp 185,98 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/7).

Secara rinci, anggaran kesehatan tersebut terdiri dari dana vaksinasi menjadi Rp58 triliun. Kemudian pengobatan menjadi Rp59,1 triliun meliputi klaim pasien Rp40 triliun, klaim tenaga kesehatan Rp15,3 triliun dan pembagian pusat Rp7,3 triliun dan transfer ke daerah Rp8 triliun.

Selain itu masih ada insentif perpajakan kesehatan sebesar Rp20,85 triliun, penanganan kesehatan lainnya di daerah Rp35,4 triliun, diagnostik Rp4,08 triliun dan biaya lainnya Rp8,49 triliun meliputi penelitian lab, BNPB, komunikasi, dan iuran JKN.

Terkait bantuan sosial tunai atau BST, Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah akan memperpanjang penyalurannya selama dua bulan. BST terutama untuk meringankan masyarakat yang terdampak pelaksanaan PPKM darurat.

“Dalam rangka antisipasi PPKM darurat, APBN ikut melindungi dan merespons untuk bisa dilakukan,” tambah Sri Mulyani.

Bansos tersebut diperuntukkan 10 juta masyarakat yang tidak mampu, keluarga miskin dengan kriteria mereka yang belum menerima program PKH dan kartu sembako. Tentu juga kriteria, menurut Sri Mulyani, mereka yang punya NIK, KK dan telefon untuk bisa dihubungi.

Sri Mulyani menegaskan selama ini BST sudah diberikan kepada 9,6 juta kelompok penerima manfaat atau KPM dengan anggaran Rp11,94 triliun, yaitu penyaluran Januari-April dilakuan setiap bulan dengan indeks Rp300 ribu per kelompok penerima per bulan.

“Untuk perpanjangan 2 bulan ini kita harapkan akan dibayar pada bulan Juli dan Agustus. Targetnya 10 juta KPN di 34 provinsi,” tambah Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan perpajangan BST dua bulan ini akan membutuhkan anggaran Rp6,1 triliun. Pemerintah akan mengunakan data kelompok penerima dari penyaluran Januari-April yang realisasinya sebanyak 9,6 juta KPM.

“Nanti kalau data sudah dipenuhi sampai 10 juta, anggaranya disediakan untuk 10 juta, yaitu Rp 6,1 triliun. Sehingga untuk BST ini total alokasinya mencapai Rp 18,04 triliundariJanuari hingga April, ditambah dua bulan yang akan kita berikan,” ungkapSri Mulyani.

Sektor Terdampak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa setidaknya ada beberapa sektor bakal terkoreksi pada kuartal III 2021. Kondisi ini tak lepas dari efek kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat demi menekan penyebaran pandemi virus corona.

Sri Mulyani mengatakan, apabila dilihat dari komponennya, yang pasti bakal terkontraksi adalah konsumsi masyarakat. Sektor lain yang juga terdampak adalah bidang yang memang sensitif terhadap penularan Covid-19 seperti transportasi dan pariwisata.

“Bahkan karena orang tidak keluar, mereka tidak punya insentif untuk belanja alas kaki dan pakaian,” kata Sri Mulyani.

Namun ia mengekspektasikan sektor investasimasih bisa terjaga, karena kebijakan PPKM darurat, masih membolehkan aktivitas dengan protokol kesehatan ketat. Dengan demikian, pengerjaan proyek-proyek bangunan yang merupakan komponen terbesar dalam investasi, yakni lebih dari 70%, bisa terjaga momentumnya.

Impor bahan baku dan modal manufaktur yang sempat mengalami kenaikan pada April dan Mei diharapkan bisa tetap dipertahankan. Begitu pula dengan ekspor.

“Mungkin Juli kita akan lihat bagaimana kondisi globalnya. Meskipun demikian saya optimistis masih akan positif. Meskipun kalau kita lihat dengan kenaikan ekspor dan impor ini kita juga akan melihat sektor, terutama, manufaktur pasti akan terpengaruh,” jelas Sri Mulyani. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 226 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top