Latest News
You are here: Home | Tekstil | Anak Usaha Duniatex Gagal Bayar Bunga Obligasi, Industri Tekstil Dinilai Sedang ‘SoS’
Anak Usaha Duniatex Gagal Bayar Bunga Obligasi, Industri Tekstil Dinilai Sedang ‘SoS’

Anak Usaha Duniatex Gagal Bayar Bunga Obligasi, Industri Tekstil Dinilai Sedang ‘SoS’

Duniaindustri.com (Juli 2019) – Industri teksil terutama di sektor hulu sedang didera masalah serius, dari mulai tergerus impor hingga penjualan menurun. Kondisi itu terlihat dari anak usaha salah satu produsen tekstil hulu mengalami gagal bayar bunga dan pokok surat utang. Anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil, dikabarkan gagal membayar bunga dan pokok surat utang dengan total nilai US$ 11 juta.

“Industri tekstil sedang SOS (darurat). Susah jualan dan tergerus impor, sehingga perusahaan kesulitan bayar bunga dan pokok surat utang. Karena itu, kami mendesak perhatian dari pemerintah untuk membantu industri ini,” kata Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta yang dimintai konfirmasi di Jakarta, Kamis (25/7).

Redma, meski mengaku tidak tahu secara pasti masalah utama yang dialami Duniatex dan anak usahanya, menilai, kondisi yang dialami industri tekstil secara umum dapat menggambarkan kesulitan perusahaan. “Kondisi setelah Lebaran 2019, permintaan serat dan benang filament terus merosot sehingga mengganggu kinerja perusahaan-perusahaan produsen serat dan benang filament,” paparnya.

Penurunan permintaan serat dan benang filament, lanjut dia, disebabkan karena produsen kain tenun juga menurun penjualannya. Perusahaan kain tergerus produk impor di pasar domestik sehingga mengurangi pembelian bahan baku serat dan benang filament.

Terbukti, menurut Redma, produsen serat dan benang filament yang merupakan sektor tekstil hulu terpaksa mengurangi produksi sekitar 20%, sehingga utilisasi pabrik hanya sekitar 50%. “Kondisi ini sudah darurat menurut Apsyfi,” ucapnya.

Redma menjelaskan kondisi tersebut juga tampaknya dialami oleh Duniatex, perusahaan pembuat benang dengan kapasitas terbesar di Indonesia, dengan kapasitas sebesar 2 juta mata pintal per tahun.

Menurut dia, dalam 10 tahun terakhir, industri tekstil nasional mengalami rata-rata pertumbuhan ekspor sebesar 3%, namun impor naik lebih tinggi yakni 10,4%. “Neraca perdagangan tekstil tergerus dari US$ 6,08 miliar ke US$ 3,2 miliar. Pada semester I 2019, impor sudah naik sekitar 7% (year on year),” paparnya.

Salah satu faktornya, menurut Redma, regulasi Permendag No 64/2017 mendorong pertumbuhan impor, menyebabkan pertumbuhan impor. “Regulasi Permendag 64 memicu kinerja perdagangan tekstil terburuk dalam sejarah, dengan pertumbuhan neraca -25,6%,” paparnya.

Redma juga menilai, impor kain tidak mendorong ekspor garmen. Permendag 64 tahun 2017 menjadi penyebab utama lonjakan impor kain di 2018. Impor kain menekan utilisasi disentra IKM pertenunan (Pekalongan, Majalaya, Solo dan Jogja) dan perajutan lokal (Bandung selatan, Padalarang dll). Impor kain menekan permintaan di benang dan serat.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengemukakan penilaian yang berbeda. “Kondisi tekstil nasional saat ini dalam keadaan baik, dengan nilai ekspor yang ditargetkan tumbuh ke angka US$14,6 miliar pada akhir tahun ini. Meskipun pertumbuhan moderat, namun banyak sekali kesempatan yang dapat dicapai terutama ekspor menuju ke AS yang kini sedang dilanda perang dagang dengan China,” ujarnya.

Ade menilai kasus gagal bayar yang menimpa anak usaha Duniatex yakni Delta Dunia Sandang Tekstil memiliki anomali yang perlu diperhatikan, seperti rating S&P yang berubah dari BB- ke CCC- dalam waktu 4 bulan saja. Berdasarkan hal itu, dia meminta seluruh stakeholder dalam sektor tersebut cermat dalam menilai kasus ini sebagai sesuatu yang menggambarkan karakter sebuah individu perusahaan dan bukan potret industri prioritas pemerintah saat ini. (*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 08/Safarudin)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 167 database, klik di sini

** Butuh competitor intelligence, klik di sini

*** Butuh copywriter specialist, klik di sini

**** Butuh content provider (branding online), klik di sini

***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 167 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Pemasok alkes berkualitas dan termurah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top