Duniaindustri.com (Agustus 2022) – Aksi merger dan akuisisi makin marak di semester II 2022, menandai prospek pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Korporasi cenderung memilih aksi merger dan akuisisi untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi di saat prospek ekonomi mulai bersinar.
Sebagai contoh, emiten investasi yang berfokus pada infrastruktur energi terintegrasi PT Astrindo Nusantara Infrastuktur Tbk (BIPI) mengakuisisi PTT Mining Ltd Hongkong senilai 471 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun (kurs Rp14.880 per dolar AS).
PTT Mining Ltd Hongkong saat ini memiliki beberapa konsesi tambang batu bara, antara lain di Brunei Darussalam, Madagaskar, dan tiga tambang batu bara di Kalimantan, Indonesia.
“Akuisisi PTTML memiliki peluang yang sangat baik melihat harga batu bara saat ini. Namun, niat kami membeli tambang batu bara dimulai jauh sebelum lonjakan harga baru-baru ini,” kata Direktur Utama Astrindo Ray Anthony Gerungan dalam keterangan di Jakarta, kemarin.
Ray menyampaikan, volatilitas harga batu bara tidak ada hubungannya dengan strategi jangka panjang Astrindo yang akan lebih fokus untuk menciptakan platform infrastruktur yang efisien dan terbaik di kelasnya dalam mengurangi emisi karbon dari transportasi dan logistik.
“Kami berharap dapat memperluas platform ini menuju industri netral karbon. Operasi tambang batu bara terintegrasi, mulai dari pertambangan hingga infrastruktur pelabuhan batu bara yang efisien, membantu kami mewujudkan rencana masa depan kami” ujar Ray.
Direktur Astrindo Michael Wong mengatakan dampak langsung dari akuisisi tersebut sangat besar. Kinerja keuangan perseroan pada 2022 akan menunjukkan peningkatan yang tajam seiring dengan kenaikan harga batu bara.
“Selanjutnya, Astrindo telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan dan operasional di tahun ini, dengan terus meningkatkan keunggulan kompetitif kami dan membuka peluang pengembangan dalam lingkup sektor infrastruktur energi terintegrasi,” ujar Michael.
Sementara itu, Presiden dan Chief Executive Officer PTT Auttapol Rerkpiboon mengatakan, direksi PTT menyetujui penjualan oleh PTT International Holdings Limited, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PTT, dari seluruh investasinya, menjadi 100 persen dari total saham yang diterbitkan, di PTTML kepada Astrindo.
“Divestasi bisnis batu bara ini sejalan dengan strategi PTT menuju keberlanjutan dan energi bersih serta visi baru perusahaan yaitu “Powering Life with Future Energy and Beyond”,” ujar Auttapol.
Sementara itu, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah memutuskan untuk mengakuisisi 6.000 menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) senilai Rp10,28 triliun.
Rencana tersebut disampaiakn melalui keterbukaan informasi yang disampaikan direksi perseroan di Jakarta, Selasa (2/8). “Nilai transaksi adalah sebesar Rp10,28 triliun, jumlah tersebut juga termasuk sewa lahan milik Telkomsel yang dibayarkan oleh perseroan dan timbal balik yang dibayarkan oleh perseroan terkait komitmen dan janji pemesanan BTS oleh Telkomsel”.
Manajemen MTEL menyampaikan, transaksi dengan Telkomsel ini sehubungan dengan akuisisi 6.000 menara milik Telkomsel dan penyewaan kembali atas 6.000 menara tersebut kepada Telkomsel.
Selain itu, transaksi afiliasi juga terkait dengan sewa-menyewa atas 712 area lahan milik Telkomsel oleh MTEL, tempat menara didirikan, serta perjanjian dan komitmen Telkomsel untuk memesan 1.000 menara BTS dari MTEL dalam waktu tiga tahun mendatang.
Apabila melihat nilai transaksi tersebut yang senilai Rp10,28 triliun, maka besaran transaksi itu hanya sebesar 30,6 persen dari total ekuitas MTEL per 31 Desember 2021 yang mencapai Rp33,65 triliun. Sehingga, transaksi ini merupakan transaksi material yang tidak membutuhkan persetujuan dari pemegang saham MTEL.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: