Duniaindustri.com (April 2021) – Pemulihan ekonomi global mulai menemukan jalan terbaik pasca pandemi Covid-19, didorong akselerasi ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal II 2021. Bahkan, akselerasi pemulihan ekonomi AS dapat mengkompensasi perlambatan pasar di India yang sedang bertarung dengan mengganasnya jumlah infeksi Covid-19 di negeri Asia Selatan tersebut.
Ahli strategi Goldman Sachs yang dipimpin oleh Ben Snider menilai pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai puncaknya pada tahun ini dan cenderung melambat setelahnya. Dalam catatan terbaru, ekonom Goldman memprediksi pertumbuhan PDB AS akan mencapai 10,5% pada kuartal kedua, tingkat pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak 1978.
Namun setelah itu, pertumbuhan PDB akan bergerak turun. Di luar AS, pertumbuhan ekonomi global masih tersendat. Ekonom Goldman memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Eropa, Jepang, dan emerging market di luar China akan mencapai puncaknya pada kuartal ketiga tahun ini, lebih lambat daripada AS.
Goldman memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini masing-masing akan mencapai 7,5% dan 6,5%. Pertumbuhan selanjutnya akan semakin melambat di setiap kuartal tahun 2022. Pada kuartal keempat 2022, Goldman memodelkan peningkatan PDB AS hanya 1,5%.
“Meskipun ekonom kami memperkirakan pertumbuhan PDB AS akan tetap di atas tren dan di atas perkiraan konsensus selama beberapa kuartal mendatang, mereka yakin laju pertumbuhan akan mencapai puncaknya dalam 1-2 bulan ke depan karena penurunan dari stimulus fiskal dan pembukaan kembali ekonomi mencapai dampak maksimumnya dan kemudian mulai memudar,” kata Snider, seperti dikutip Yahoofinance, Jumat (23/4).
Puncak pertumbuhan ekonomi dapat memiliki implikasi besar bagi hasil investasi (return) investor, sambung Snider. Riset Goldman menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi biasanya mengarah pada return ekuitas yang lebih lemah – meskipun masih positif – dan volatilitas yang lebih besar. Sejak 1980, S&P 500 memiliki return bulanan rata-rata 0,6% ketika pertumbuhan ekonomi positif namun melambat. Menurut Snider, hasil tersebut adalah setengah dari keuntungan rata-rata 1,2% ketika pertumbuhan ekonomi positif dan cepat.
“Pertumbuhan ekonomi yang melambat juga biasanya disertai dengan rotasi sektor dalam pasar ekuitas,” ujar Snider. “Industri siklis cenderung memimpin pasar dalam lingkungan pertumbuhan ekonomi yang positif dan cepat. Tetapi ketika pertumbuhan memuncak dan melambat, industri yang lebih defensif biasanya mengungguli.”
Akselerasi ekonomi AS dapat mengkompensasi permasalahan di India. Saat ini India sedang berjuang mengatasi lonjakan infeksi Covid-19 yang terburuk sejak gelombang pertama pandemi. Bahkan, sejumlah negara termasuk Indonesia telah membatasi penerbangan langsung dari India.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 10/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: