Duniaindustri.com (Februari 2016) – PT Honda Prospect Motor (HPM) menarik kembali (recall) mobil buatannya khusus untuk enam model karena mengalami masalah dengan airbags. Permasalahan terjadi pada komponen airbags inflator yang mengembang secara berlebih (over deployment). Permasalahan recall ini merupakan bagian dari program global untuk memastikan standar keselamatan dan kualitas.
“Kampanye ini merupakan bagian dari program global yang dijalankan oleh Honda Motor Co Ltd untuk menjamin kualitas tertinggi untuk setiap produk Honda yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Konsumen yang kendaraannya terdampak berhak mendapatkan penggantian komponen untuk memastikan kendaraannya berada pada standar keselamatan dan kualitas yang tertinggi,” tutur Tomoki Uchida, President Director HPM dalam keterangan resmi.
Model yang terkena program ini terbilang banyak, ada 6 model. Keseluruhan model merupakan produk yang dipasarkan sejak 2002. Jumlahnya mencapai 367.014 unit.
Berikut model yang teridentifikasi di dalam program ini:
– 2.856 unit Accord produksi 2004 – 2007
– 16.276 unit Civic produksi 2002 – 2011
– 41.538 unit City produksi 2004 – 2013
– 104.651 unit CR-V produksi 2002 – 2012
– 199.167 Jazz produksi 2004 – 2014
– 2.526 unit Stream produksi 2002 – 2006
Nilai Pasar Mobil
Nilai omzet penjualan mobil di Indonesia diestimasi mencapai Rp 121,5 triliun pada tahun lalu, menurut riset duniaindustri.com. Nilai omzet penjualan industri mobil di Indonesia dihitung berdasarkan total penjualan mobil pada 2015 dikalikan rata-rata harga jual mobil di negeri ini.
Menurut riset data duniaindustri.com, harga jual rata-rata mobil di Indonesia sepanjang tahun lalu diperkirakan Rp 120 juta/unit, dilihat dari harga terendah mobil yang dipasarkan di negeri ini. Sementara total penjualan mobil di Indonesia pada 2015 turun 16% menjadi 1.013 ribu unit dibandingkan realisasi 2014 sebesar 1.208 ribu unit, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Penurunan penjualan mobil itu disebabkan perlambatan ekonomi nasional, fluktuasi kurs rupiah, dan kejatuhan harga komoditas dunia yang menyebabkan pelemahan daya beli konsumen lokal.
Realisasi penjualan mobil pada 2015 masih di bawah tahun 2012 sebesar 1.116 ribu unit. “Merosotnya penjualan mobil nasional diakibatkan karena kondisi perekonomian nasional tidak stabil,” kata Marketing dan Cr Div Head PT Astra International, Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastio.
Meski menurun, produsen mobil mulai optimistis dengan perbaikan di 2016 seiring penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) serta penurunan suku bunga. Namun, produsen masih berhati-hati dengan kondisi makro dan sentimen eksternal untuk menentukan target penjualan mobil pada 2016.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: