Duniaindustri (Juli 2012) — Maskapai Malaysia, AirAsia Berhad (AirAsia), melalui anak usahanya AirAsia Investment Ltd resmi mengakuisisi saham PT Metro Batavia (operator Batavia Air) senilai US$ 80 juta. Akuisisi itu akan memuluskan rencana anak usaha AirAsia di Indonesia untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar 20% saham di Indonesia pada 2013.
AirAsia Investment Ltd melangsungkan penandatanganan kesepakatan perjanjian jual beli saham Batavia Air hari ini di Jakarta. “Nilai akuisisinya US$80 juta,” kata CEO Group AirAsia Berhad Tan Sri Dr Tony Fernandes.
Akuisisi itu seluruhnya dibiayai dana internal perseroan. “Transaksi dalam tunai,” ujarnya.
AirAsia Investment Ltd menyepakati perjanjian jual beli saham bersyarat bersama mitranya PT Fersindo Nusperkasa (Fersindo) untuk mengakuisisi PT Metro Batavia (operator Batavia Air). Merujuk pada peraturan kepemilikan maskapai penerbangan sipil di Indonesia, AirAsia akan memiliki saham di Metro Batavia sebesar 49% dan Fersindo, mitranya di Indonesia, sebagai pemegang saham mayoritas yaitu sebesar 51%. Fersindo juga merupakan pemegang saham mayoritas PT Indonesia AirAsia dengan porsi kepemilikan 51%.
Akuisisi 100% saham Metro Batavia oleh AirAsia dan Fersindo akan dilakukan dalam dua tahap, melalui akuisisi saham mayoritas 76,95%, dilanjutkan dengan akuisisi sisa saham sebesar 23,05% yang dimiliki pemegang sham saat ini. Metro Batavia juga pemegang saham Aero Flyer Institute (AFI) dan nilai pertimbangan pembelian 100% saham AFI adalah US$ 1 juta. Akuisisi tersebut ditargetkan selesai pada kuartal II 2013.
Matangkan Rencana IPO
PT Indonesia Air Asia, anak usaha AirAsia Berhad, akan melepas 20% kepemilikan sahamnya di bursa Indonesia. President Commisioner Air Asia Indonesia Pin Harris mengaku perusahaan saat ini sedang berkonsentrasi untuk pelepasan saham perdana tersebut.
“Rencananya IPO akan dilakukan pada 2013, dana yang ditargetkan sebesar US$ 200 juta,” katanya.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha yakni membeli pesawat untuk mendukung pengembangan perusahaan. Selain itu, dana hasil IPO tersebut juga akan digunakan untuk belanja modal perusahaan.
Perusahaan bakal menggandeng Credit Suisse Securities dan juga CIMB Securities sebagai penjamin emisi dalam pelepasan saham perdana ini. “Dua itu untuk global offering,” katanya.(Tim redaksi 03/berbagai sumber)