Duniaindustri.com (September 2020) – Sedikitnya sembilan institusi masuk dalam daftar singkat (shortlist) manufaktur yang akan diseleksi untuk memproduksi vaksin Covid-19. Salah satu dari sembilan shortlist itu adalah badan usaha milik negara (BUMN) farmasi, PT Bio Farma (Persero). Kabar baik itu menjadi angin segar di tengah makin meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang makin mengkhawatirkan.
Vaksin menjadi fokus pembicaraan yang diharapkan menjadi solusi pandemi Covid-19 di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan stakeholders terkait seperti penerapan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang membatasi aktivitas ekonomi masyarakat.
Sembilan institusi antara lain perusahaan farmasi dan universitas dari berbagai Negara yang telah diseleksi dalam shortlist manufaktur vaksin, di antaranya Inovio (Amerika Serikat), Moderna (AS), CureVac (Jerman), Institut Pasteur/Merck/Themis, (Prancis/ AS /Austria), AstraZeneca/University of Oxford (Britania Raya dan Irlandia Utara), University of Hong Kong (China), Novavax (AS), Clover Biopharmaceuticals (China), dan University of Queensland/CSL (Australia).
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menerangkan Bio Farma berpeluang menjadi produsen vaksin COVID-19 dunia jika lolos rangkaian uji tuntas (due diligence) dari Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI), lembaga non profit internasional yang bermarkas di Oslo, Norwegia.
Retno Marsudi saat menyampaikan paparan pada rapat kerja bersama Komisi I DPR menambahkan Bio Farma masuk dalam daftar tujuh kandidat yang dipercaya CEPI untuk memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 dunia. Menurut dia, sejumlah ahli dari CEPI telah mengunjungi Bio Farma untuk melakukan uji tuntas pada 15 September. CEPI akan mengumumkan hasil uji pada akhir September atau awal Oktober, kata Retno. Due dilligence itu dilakukan terhadap beberapa aspek, antara lain kapasitas manufaktur, sistem analisa laboratorium, dan sistem IT Bio Farma.
Di sisi lain, lanjut dia, Indonesia telah meneken komitmen pembelian vaksin COVID-19 dengan berbagai perusahaan farmasi dari China, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab. Retno memastikan Indonesia akan memperoleh 20 juta sampai 30 juta dosis vaksin COVID-19 pada 2020 dan 290 juta – 340 juta dosis vaksin pada 2021. Sumber vaksin berasal dari Sinovac dan Sinopharm serta G42 dari UAE (Uni Emirat Arab, red). Selain itu Indonesia juga bekerja sama dengan Genexine dari Korea Selatan.
Retno juga menyebut Indonesia saat ini masih menjajaki peluang dengan AstraZeneca dan Imperial College London terkait pembelian calon vaksin COVID-19, AZD1222.
Sebelumnya, sejumlah produsen raksasa farmasi global, seperti AstraZeneca, Pfizer, Merck, Moderna, diketahui sedang berlomba untuk uji coba awal vaksin Covid-19. Sebagai target awal, vaksin Covid-19 akan tersedia pada akhir tahun 2020 dan dijual dengan harga murah sekitar Rp 40.000 per unit.
Saat ini, salah satu raksasa farmasi global yakni AstraZeneca sedang berkolaborasi dengan University of Oxford untuk mengembangkan vaksin coronavirus. Menurut Direktur Umum AstraZeneca, Pascal Soriot, vaksin coronavirus akan tersedia secara global dengan harga murah pada akhir tahun ini. “Maksud kami adalah menyediakan vaksin untuk semua orang, sama-sama melakukannya atas dasar nirlaba sehingga kami akan menyediakan vaksin dengan harga murah,” ungkap Soriot.
Soriot menegaskan bahwa perkiraan harga vaksin akan dijual dengan harga modal sekitar 2,5 euro atau setara Rp40 ribu per unit. Vaksin virus SARS COV-2 (Covid-19) yang dikembangkan bersama Oxford telah menghasilkan respons kekebalan yang menjanjikan dalam uji coba awal yang lebih luas ke manusia. Para peneliti menamakan vaksin eksperimental itu ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222), menggabungkan bahan genetik dari coronavirus dengan adenovirus yang dimodifikasi yang diketahui menyebabkan infeksi pada simpanse. Uji coba fase satu menyertakan lebih dari 1.000 peserta pada individu berusia 18 hingga 55 tahun.
Vaksin tersebut, menurut para peneliti, menghasilkan antibodi dan sel-T pembunuh untuk memerangi infeksi SARS COV-2 berlangsung setidaknya dua bulan. “Kami berharap dapat menghasilkan vaksin pada akhir tahun ini, mungkin sedikit lebih awal jika semuanya berjalan baik, setelah hasil fase tiga yang diharapkan rilis pada musim gugur,” kata Soriot.(*/berbagai sumber/tim redaksi o8/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 203 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 203 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: