(duniaindustri.com) – Tahun ini pemerintah memperkirakan ekspor batubara nasional mencapai 280 juta ton atau sekitar 70% dari total produksi sebesar 400 juta ton. Persentase ekspor itu turun dibanding 2012 dan 2011 yang mencapai 80%, karena pelemahan harga batubara dunia.
Harga batubara yang terus menurun juga mengakibatkan beberapa perusahaan tambang batubara di Tanah Air mulai mengurangi produksinya. Ei Prasodjo, Direktur Pembinaan Usaha Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM mengatakan, “Produksi batubara Indonesia mencapai 400 juta ton per tahun, 25-30% di antarnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, 70% sisanya untuk ekspor. ”
Dia menjelaskan, negara tujuan ekspor batubara Indonesia masih didominasi China, Jepang, Korea dan India. Hanya saja, saat ini beberapa perusahaan batubara nasional mulai mengurangi produksinya karena harga tidak menguntungkan. Pada tahun 2011 dan 2012, sekitar 80% batubara produksi Indonesia dilempar ke pasar ekspor.
Harga batubara pada September 2013 mencapai US$ 76 per ton. Padahal, harga tertinggi tahun 2011 pernah mencapai di atas US$ 130 per ton. Dengan kondisi biaya-biaya produksi terus meningkat sementara harga cenderung menurun, perusahaan batubara mulai mengurangi produksinya.
RI Kuasai 24% Pasar Dunia
Ternyata pada 2009-2010, Indonesia menjadi eksportir batubara terbesar kedua di dunia, setelah Australia. Batubara dibutuhkan untuk pembangkit listrik dan sumber bahan bakar industri.
Dewan Energi Nasional mengolah data dari International Energy Agency (IEA) yang menyatakan, Indonesia pada tahun 2009 mengekspor batubara sebesar 261,4 juta ton, sementara Australia mengekspor batubara 288,5 juta ton pada tahun itu. Pada 2010, ekspor batubara Indonesia diperkirakan mencapai 275 juta ton.
Selain Australia dan Indonesia terdapat sejumlah negara lain yang juga menempati posisi dalam Top 8 Eksportir Batubara Terbesar di Dunia, yaitu Rusia (130,9 juta ton), Kolombia (75,7 juta ton), Afrika Selatan (73,8 juta ton), Amerika Serikat (60,4 juta ton), China (38,4 juta ton), dan Kanada (31,9 juta ton).
Sedangkan menurut World Energy Council dalam Survey of Energy Resources-2010 pada akhir tahun lalu, cadangan batubara terbukti dunia terbesar terdapat di Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, dan India.
Amerika Serikat menempati tempat teratas dengan total cadangan batubara 237,29 juta ton (22,6% cadangan dunia), Rusia menempati tempat kedua dengan 157,01 juta ton (14,4% cadangan dunia), disusul China dengan cadangan sebesar 114,50 juta ton (12,6% cadangan dunia), kemudian Australia dengan cadangan terbukti 76,50 juta ton (8,9% cadangan dunia), dan posisi ke-5 diisi oleh India dengan 60,6 juta ton (7% cadangan dunia).
Sementara Indonesia hanya menempati urutan ke-14 dengan jumlah total cadangan terbukti 5,529 juta ton (0,6% dari total cadangan batubara dunia).
Berdasarkan data Statistical Review of World Energy di tahun 2009, China merupakan negara produsen batubara terbesar dengan 3,05 miliar ton (45,6% produksi dunia), sedangkan Indonesia menempati posisi ke-7 dengan jumlah produksi 252,5 juta ton (3,6% produksi dunia).(Tim redaksi 01)