Duniaindustri.com (November 2021) — Pemerintah menyakini prospek perekonomian ke depan akan terus membaik, meski dihantui 4 tantangan utama yakni Covid-19 dan variannya, krisis energi, inflasi global, dan tapering off the Fed. Perbaikan prospek perekonomian telah tercermin dari Indeks PMI Manufaktur yang mencapai rekor posisi ekspansif tertinggi di level 57,2 pada Oktober 2021.
Perekonomian global diperkirakan akan tumbuh 5,9 persen year on year tahun depan. Momentum ini juga diperkirakan terjadi di sektor ritel sejalan dengan perkembangan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas hingga akhir tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan meski perekonomian akan membaik, namun disadari masih ada risiko yang dapat mengubah arah pertumbuhan. Seperti Covid-19 dan variannya, krisis energi dan inflasi global, tapering off the Fed, dan lain-lain. Oleh sebab itu di tengah upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi perlu tetap waspada dan menyiapkan berbagai strategi agar risiko tersebut bisa diantisipasi.
“Pencapaian target pertumbuhan ini akan tergantung pada efektivitas langkah-langkah untuk mengendalikan pandemi. Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi untuk memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Jumat (26/11).
Menurut dia, sebagai langkah nyata meminimalisir risiko tersebut, pemerintah melakulan percepatan program vaksinasi untuk mendukung terciptanya herd immunity secara nasional sehingga dapat menjaga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Berbagai upaya tersebut akan mendorong perbaikan pola aktivitas dan mobilitas masyarakat sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Penguatan di hulu akan dilakukan melalui percepatan vaksinasi, peningkatan testing dan tracing, serta pengendalian mobilitas masyarakat melalui pembatasan kegiatan ( PPKM ) dan peningkatan disiplin protokol kesehatan,” ucapnya.
Pada saat yang sama, kinerja sektor eksternal kita juga mendukung fundamental ekonomi. Pemulihan permintaan global dan kenaikan harga komoditas global mendorong neraca perdagangan Indonesia terus surplus selama 18 bulan berturut-turut dengan akumulasi surplus sepanjang tahun 2021 mencapai USD30,8 miliar.
Setelah pandemi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan untuk meningkatkan lapangan kerja dalam jangka menengah hingga panjang sehingga dibutuhkan aliran investasi yang berkesinambungan. Untuk lebih mendukung percepatan penanaman modal, pemerintah telah memperluas bidang penanaman modal untuk mendorong penciptaan lapangan kerja baru.
Ada 246 bidang usaha prioritas yang terbuka untuk investasi dan disertai dengan insentif fiskal dan nonfiskal. Industri yang berorientasi ekspor dan berteknologi tinggi merupakan bagian dari kriteria sektor prioritas yang didorong, mengingat keduanya merupakan mesin pertumbuhan bagi perekonomian Indonesia.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kebangkitan ekonomi Indonesia dari pandemi,” pungkas Airlangga.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: