Duniaindustri.com (November 2021) – Pandemi Covid-19 ternyata memberikan dampak sangat serius terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama para pekerja. Selama wabah ini terjadi, jutaan orang terpaksa harus kehilangan pekerjaan atau mengalami pengurangan jam kerjanya.
Akibatnya pendapatan yang diterima masyarakat yang terdampak juga mengalami penurunan sehingga kualitas kesejahteraan hidup juga mengalami perubahan. Bahkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hasil Sakernas pada Agustus 2021 sebesar 6,49 persen atau sebanyak 9,10 juta orang menganggur. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang penganggur.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan hingga Agustus 2021 pandemi Covid-19 menyebabkan 21,32 juta orang di Indonesia yang merupakan penduduk usia kerja terdampak. Walaupun begitu dampak pandemi Covid-19 terhadap usia produktif tidak seberat seperti pada periode Agustus 2020 lalu di mana Covid-19 saat itu menyebabkan 29,12 juta orang yang masuk usia kerja merasakan dampak yang luar biasa. Artinya dampak buruk pandemi Covid-19 di tahun 2021 masih dirasakan masyarakat namun jumlah yang terdampak lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
“Dari Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) penduduk usia kerja yang terdampak pandemi hingga Agustus 2021 sebanyak 21,32 juta orang. Meski ada dampak ke pengangguran tapi dampaknya tidak separah di tahun 2020,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/11).
Jika dirinci penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 1,82 juta orang. Jumlah ini lebih baik dibandingkan tahun 2020 (per Agustus 2020) yang mencapai 2,56 juta orang. Kemudian dampak pandemi Covid-19 kepada Bukan Angkatan Kerja (BAK) mencapai 700 ribu orang atau turun tipis dibandingkan tahun lalu sebanyak 760 ribu orang.
Sementara untuk dampak pandemi kepada orang yang tidak bekerja dalam periode tertentu mencapai 1,39 juta orang. Jumlah ini juga lebih kecil jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,77 juta orang. Kemudian untuk pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 17,41 juta orang atau lebih baik dibandingkan tahun lalu sebanyak 24,03 juta orang.
“Pengurangan jam kerja ini karena aturan perusahaan akibat Covid-19. Ini gambaran dampak Covid-19 pada tenaga kerja atau kepada pengangguran, jadi bagaimana kedepan recovery dilakukan supaya ekonomi normal kembali dan orang – orang ini bisa terserap di pasar kerja berikutnya,” lanjut Margo.
Jumlah Pengangguran
Margo Yuwono menambahkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hasil Sakernas pada Agustus 2021 sebesar 6,49 persen atau sebanyak 9,10 juta orang menganggur. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang penganggur. Pada Agustus 2021, TPT mengalami penurunan sebesar 0,58 persen poin dibandingkan Agustus 2020 dimana saat itu jumlah penganggurannya mencapai 9,77 juta orang.
“Meski turun, namun mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021,” sambung Margo.
Sementara itu jika dilihat dari jenis kelamin pada Agustus 2021, TPT laki-laki sebesar 6,74 persen atau lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 6,11 persen. Meski begitu TPT laki-laki mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020 dan Februari 2021 masing-masing sebesar 0,72 persen poin dan 0,07 persen poin. Kemudian untuk TPT perempuan mengalami penurunan sebesar 0,35 persen poin dibandingkan Agustus 2020 dan mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen poin dibandingkan Februari 2021.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (8,32 persen) lebih tinggi hampir dua kali TPT di daerah perdesaan (4,17 persen). TPT menurut daerah tempat tinggal memiliki pola yang sama dengan TPT nasional, yaitu turun dibandingkan Agustus 2020 dan naik dibandingkan Februari 2021. Dibandingkan Agustus 2020, TPT perkotaan dan perdesaan turun masing-masing sebesar 0,66 persen poin dan 0,54 persen poin.
“TPT perkotaan dan perdesaan pada Agustus 2021 naik masing-masing sebesar 0,32 persen poin dan 0,06 persen poin,” tukasnya.
Selanjutnya ditinjau dari sisi lowongan kerja, BPS melihat terjadi pola penawaran kerja yang disebar melalui iklan secara online, pada Agustus 2021 terjadi penurunan dibandingkan periode Februari 2021. Namun jika dibandingkan dengan periode Agustus 2020, jumlah iklan lowongan kerja yang diolah BPS dari Big Data mengalami peningkatan.
“Ini artinya bahwa dari sisi pengusaha sudah membuka lowongan kerja di bulan Agustus lebih tinggi dari tahun lalu sehingga kesimpulannya kondisi perekonomiannya membaik,” pungkas Margo. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 242 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 242 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: