Duniaindustri.com (Agustus 2025) — Pemerintah menetapkan asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2026 dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dibanding outlook 2025 yang berada pada kisaran 4,7-5,0 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan RAPBN 2026 dirancang untuk menjaga kesinambungan fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif serta berkelanjutan. ” APBN akan dieksekusi lebih awal dibandingkan tahun 2025 sehingga akselerasi ekonomi bisa lebih besar, dan tadi Pak Presiden berharap Danantara di tahun depan akan terakselerasi,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8).
Dalam paparan resmi RAPBN 2026, inflasi diproyeksikan sebesar 2,5 persen, nilai tukar rupiah dipatok Rp16.500 per dolar AS, dan suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diperkirakan 6,9 persen.
Di sektor energi, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diasumsikan USD70 per barel, dengan target lifting minyak 610 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 984 ribu barel setara minyak per hari.
Postur RAPBN 2026 menetapkan defisit sebesar 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan pendapatan negara diharapkan mencapai Rp3.147,7 triliun dan belanja negara sebesar Rp3.786,5 triliun, sehingga defisit mencapai Rp638,8 triliun yang akan dipenuhi melalui pembiayaan anggaran.
Pendapatan negara 2026 ditargetkan tumbuh 9,8 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan penerimaan perpajakan sebagai kontributor utama sebesar Rp2.692 triliun atau tumbuh 12,8 persen. Belanja negara naik 7,3 persen, namun transfer ke daerah turun tajam 24,8 persen menjadi Rp650 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak ( PNBP ) diproyeksikan turun 4,7 persen menjadi Rp455 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan defisit RAPBN 2026 akan dijaga secara hati-hati pada level 2,48 persen PDB atau Rp638,8 triliun, lebih rendah dibanding outlook 2025 yang sebesar 2,78 persen.
“Kita akan terus menjaga agar defisit itu dikelola dengan hati-hati dan kita akan gunakan sumber utang dari dalam negeri untuk menjaga keamanannya,” kata Sri Mulyani.
Menurutnya, tren defisit terus menurun sejak puncaknya pada 2020-2021. Strategi utama pengelolaan defisit adalah menjaga rasio utang tetap aman di kisaran 39,96 persen PDB.
“Kita ingin memastikan APBN tetap sehat, berkelanjutan, dan pada saat yang sama mampu mengakomodasi kebutuhan pembiayaan prioritas nasional,” tegas Sri Mulyani.(*/tim redaksi 09)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: