Duniaindustri.com – Kabar gembira di sektor industri. Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri nasional sebesar 5,2% sampai 6,1% pada 2011. Untuk mencapai pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tersebut, Kementerian Perindustrian memperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp124,6 triliun.
Jika investasi itu dapat tercapai dan pertumbuhan industri manufaktur nasional mencapai target, penyerapan tenaga kerja di sektor industri manufaktur dapat mencapai 14,9 juta tenaga kerja. Kondisi itu tentu dapat memangkas angka pengangguran di Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat memproyeksikan, pertumbuhan industri manufaktur nasional akan mencapai 5,2% sampai 6,1% pada 2011 yang bertumpu pada enam kelompok industri prioritas, yaitu industri padat karya, industri kecil dan menengah, industri barang modal, industri berbasis sumber daya alam, industri pertumbuhan tinggi, dan industri prioritas khusus.
Kecenderungan membaiknya perekonomian nasional, regional, dana global, menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Namun, target tersebut masih terhambat sejumlah masalah klasik seperti kondisi infrastruktur yang minim, harga energi yang makin mahal, sumber daya manusia rendah, disharmonisasi kebijakan pemerintah, ekonomi biaya tinggi.
Secara eksternal, industri manufaktur masih berhadapan dengan tantangan perdagangan bebas, terutama dari China yang mengikis pasar domestik. “Padahal, pasar domestik itu seperti tabungan wajib yang harus diraih, sebelum kita berperang di pasar ekspor,” tutur seorang pengusaha di Kadin Indonesia yang enggan diungkap jati dirinya.(Tim redaksi/03)