Latest News
You are here: Home | Agroindustri | 11 Perusahaan Big Player Biodiesel Ekspansi Kapasitas Produksi
11 Perusahaan Big Player Biodiesel Ekspansi Kapasitas Produksi

11 Perusahaan Big Player Biodiesel Ekspansi Kapasitas Produksi

Duniaindustri.com (Maret 2016) – Sebanyak 11 perusahaan skala besar (big player) di industri biodiesel di Indonesia melakukan ekspansi (penambahan) kapasitas produksi sekitar 2,32 juta ton hingga akhir tahun lalu. Penambahan kapasitas itu meningkatkan total kapasitas nasional menjadi 7,32 juta ton, atau naik 47% dari tahun sebelumnya.

Menurut penelusuran data duniaindustri.com, 11 perusahaan skala besar yang melakukan penambahan kapasitas pada 2015 antara lain PT Oleokimia Sejahtera Mas di Dumai dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun, PT Darmex Biofuels di Dumai sebesar 410.500 ribu ton per tahun, PT Indo Biofuels Energy di Kalbar (100 ribu ton/tahun), PT Permata Hijau Palm Oleo di Medan (140 ribu ton/tahun), PT Nusa Energy di Kaltim (100 ribu ton/tahun), PT Bits Energy di Kaltim (100 ribu ton/tahun), dan PT Multi Biofuel Indonesia di Sulut (160 ribu ton/tahun).

Data duniaindustri.com menyebutkan, 11 perusahaan skala besar itu termasuk dalam 17 big player industri biodiesel yang mendominasi total kapasitas produksi nasional. 17 pemain skala besar di antaranya PT Wilmar Bioenergy Indonesia di Riau dengan kapasitas 1,3 juta ton per tahun, PT Musim Mas di Medan dengan kapasitas 235 ribu ton per tahun, PT Eterindo Whanatama Gresik dengan kapasitas 80 ribu ton per tahun, PT Wilmar Nabati Indonesia di Gresik (1,3 juta ton per tahun), PT Sumi Asih Oleochem di Bekasi (100 ribu ton per tahun), PT Darmex Biofuels di Cikarang (150 ribu ton per tahun).

Pada 2014, total kapasitas industri biodiesel di Indonesia mencapai 4,99 juta ton atau setara 5,67 juta kiloliter, dengan perincian Riau dan Kepri 2,61 juta ton, Jawa Bagian Timur 1,57 juta ton, Jawa Bagian Barat 364 ribu ton, dan daerah lain-lain 233 ribu ton.

Pada 2015, terjadi penambahan kapasitas biodiesel sebesar 2,32 juta ton per tahun sehingga total kapasitas nasional naik menjadi 7,32 juta ton.
Ekspansi kapasitas produksi dari 11 perusahaan big player industri biodiesel ikut didorong program mandatori pencampuran biodiesel ke bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 15% atau B15 yang mulai diberlakukan 1 April 2015 bakal mendongkrak harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar global. Program ini juga memperkuat industri sawit nasional dan sekaligus menguntungkan Indonesia.

Ketua Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono sebelumnya mengungkapkan, mandatori B15 akan menentukan nasib industri CPO nasional. Jika kebijakan ini diterapkan secara konsisten, harga CPO bakal terkerek. Petani sawit juga akan diuntungkan, karena sebanyak 40%-45% lahan sawit merupakan kebun rakyat. “Kenaikan harga CPO global akan menghasilkan tambahan pendapatan bea keluar (BK) ekspor CPO,” ujar Joko.

Pabrik Terbesar di Dunia
Indonesia memiliki pabrik penghasil biodiesel terbesar di dunia yang berlokasi di Dumai, Riau, menggeser dominasi pabrik di Amerika Serikat. Menurut penelusuran tim duniaindustri.com, pabrik biodiesel di Dumai berkapasitas produksi satu juta ton per jam, melampaui kapasitas pabrik serupa di AS yang hanya 600 ribu ton per jam.

Hal itu berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan pernyataan pengelola Kawasan Industri Dumai (KID). Kawasan Industri Dumai (KID) telah menjelma menjadi penghasil biodiesel terbesar di dunia mengalahkan produksi terbesar dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
“Pabrik biodiesel terbesar dunia berkapasitas satu juta metrik ton per jam ada di Kawasan Industri Dumai (KID),” ujar Manager Industri dan Perdagangan KID, Agus Subchan Rachlan, di Dumai.

Dia mengatakan, Wilmar Group sebagai salah satu perusahaan berlokasi di KID yang memiliki pabrik biodiesel berkapasitas 1 juta metrik ton per jam itu, dan diprediksi merupakan yang terbesar di dunia mengalahkan biodiesel milik salah satu perusahaan di AS.

“Biodiesel milik `Imperium Renewables` yang berada di Seattle, Washington, Amerika Serikat hanya berkapasitas sekitar 60% dari kapasitas KID yang ada saat ini,” paparnya.

Kebutuhan biodiesel yang cukup tinggi terutama di Eropa dan Amerika, menyebabkan KID berupaya menyeimbangi produksi bahan bakar terbarukan itu dengan melakukan pemanfaatan mendasar sumber alam yang melimpah.

KID, jelasnya, juga memiliki pembangkit untuk menghasilkan bahan bakar dari campuran mono alkyl ester atau sisa pembakaran kelapa sawit itu, merupakan proyeksi KID sejak dua tahun lalu dengan kapasitas kompos 10.000 ton setiap harinya. Keunggulan Komparatif Dumai memiliki letak geografis yang strategis, di mana Kota Dumai berhadapan langsung dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu selat terpadat di dunia yang menjadi highway laut di Asia Tenggara dan berhadapan dengan 3 negara maju di Asia, yaitu Malaysia, Singapura, dan Thailand.

PT Wilmar Bioenergi Indonesia telah mengoperasikan pabrik biodiesel terbaru pada 2013. Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, maka perusahaan ini akan mampu memproduksi biodiesel sebanyak 7.000 ton per hari, naik 16,6% dibanding sebelumnya yang mencapai 6.000 ton per hari.

Tanmin, General Manager Wilmar Group Unit Dumai, sebelumnya mengatakan pabrik baru milik Wilmar memiliki kapasitas 1.000 ton per hari. Untuk membangun pabrik itu, Wilmar setidaknya mengeluarkan investasi sebesar Rp 200 miliar.

Pabrik tersebut, menurut Tanmin, dibangun dengan jangka waktu sekitar satu tahun. Dengan satu pabrik baru di Dumai, Wilmar saat ini memiliki tujuh pabrik yang tersebar di Dumai dan Jawa Timur. Di Dumai sendiri, Wilmar mengelola kawasan industri seluas 55 hektare (ha).

Di Dumai, pabrik Wilmar sebanyak tiga unit dengan total produksi mencapai 3.000 ton per hari. Sedangkan di Gresik, Jawa Timur, ada empat unit pabrik pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel dengan kapasitas sebanyak 4.000 ton per hari.

Tanmin mengaku, penambahan pabrik baru perlu dilakukan karena kapasitas produksi di pabrik Dumai sudah penuh. Tidak hanya di Dumai, full capacity juga dirasakan oleh empat pabrik milik Wilmar yang ada di Gresik. “Sudah penuh, jadi tidak bisa ada tambahan lagi,” katanya.

Oleh karena itu setelah mengoperasikan pabrik di Dumai, perusahaan ini juga berencana membangun pabrik biodiesel baru di Gresik.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05)

Sampul Outlook Industri Oleokimia dan Biodiesel 2015-2016

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top