Latest News
You are here: Home | Umum | Wow Laba Bank di Indonesia Rp 124 Triliun
Wow Laba Bank di Indonesia Rp 124 Triliun

Wow Laba Bank di Indonesia Rp 124 Triliun

Duniaindustri.com (Januari 2014) – Industri perbankan di Indonesia mampu meraup laba bersih hingga Rp 124,7 triliun hingga November 2013, tumbuh 14% dari November 2012 sebesar Rp 108,7 triliun. Laporan Statistik Perbankan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, laba industri perbankan ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang sampai November 2013 mencapai Rp 220,1 triliun atau tumbuh dari Rp 188,1 triliun pada November 2012.

Total aset perbankan pada November 2013 mencapai Rp 4.643 triliun. Sementara, total kredit yang diberikan mencapai Rp 3.241 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 3.563 triliun.

Sayangnya dari total kredit yang disalurkan masih terdapat Rp 312,4 triliun undisbursed loan (commited) atau komitmen kredit yang belum dicairkan. Angka ini naik drastis dari November 2012 yang hanya sebesar Rp 274,9 triliun.

Kenaikan laba perbankan juga dipengaruhi tingginya belanja iklan yang memungkinkan perbankan menyedot dana dari publik dan menyalurkannya sebagai kredit. Perusahaan riset Nielsen menyatakan belanja iklan perbankan di Indonesia mencapai Rp 1,85 triliun di 2010, naik 46% disbanding 2009 yang mencapai Rp 1,27 triliun. Padahal, berdasarkan data belanja iklan perbankan yang dirilis oleh Nielsen, total belanja iklan yang dilakukan oleh bank-bank di Indonesia pada 2007 mencapai Rp1,03 triliun.

Nielsen memperkirakan pada masa mendatang institusi perbankan di Indonesia akan cenderung semakin memperkuat aspek branding. “Selama empat tahun terakhir, belanja ikan di televisi, radio, koran atau majalah untuk kepentingan branding perusahaan bank terus meningkat,” kata Director for Financial Services Nielsen Indonesia Dena Firmayuansyah.

Penguatan branding ini sejalan dengan perubahan tren perbankan di Indonesia. Pada tahun 1970-an, masyarakat hanya memanfaatkan bank sebagai tempat untuk menabung. Kemudian, pada 1990-an masyarakat mengenal fungsi bank sebagai service contact point, yang ditandai dengan menjamurnya layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di berbagai tempat.

Selanjutnya, pada tahun 2000-an masyarakat mengenal bank sebagai one stop solution yang juga menawarkan jenis produk lainnya, seperti asuransi. “Saat ini produk bank semakin bervariasi, sehingga aspek branding menjadi faktor kunci bagi bank untuk meningkatkan jumlah pelanggan,” kata Dena.

Dena menambahkan penguatan branding sangat dibutuhkan dalam persaingan, baik dengan kompetitor sejenis maupun yang tidak sejenis.

Buka Lowongan Kerja
Tiga bank BUMN akan merekrut 16.000 orang untuk menjadi pegawai baru di 2012. Tiga bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk (Persero), PT Bank BNI Tbk (Persero), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero).

Bank Mandiri akan membuka lowongan 5.050 orang di 2012, Bank BNI buka lowongan 2.000 orang, sedangkan Bank BRI buka lowongan 9.000 orang di 2012. Sebagian besar lowongan kerja itu ditujukan untuk posisi marketing dan analis kredit.

Managing Director Compliance and Human Capital Bank Mandiri Ogi Prastomiyono mengatakan, Bank Mandiri membutuhkan 5.050 pegawai baru untuk mengejar target penyaluran kredit.

Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan Bank BRI, mengatakan BRI akan menambah 9.000 karyawan untuk marketing. Kebutuhan karyawan baru seiring penambahan jumlah unit mikro BRI seperti Teras serta penambahan cabang baru dan unit kerja.

Gaji Direksi BNI
Sementara itu, gaji dan kompensasi direksi PT Bank BNI Tbk adalah sebesar Rp 24,86 miliar dalam periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011. Sementara pada 2010, gaji dan kompensasi direksi PT Bank BNI Tbk mencapai Rp 56,95 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan PT Bank BNI Tbk, gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada dewan komisaris BNI adalah sebesar Rp 6,82 miliar dalam periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011. Sementara pada 2010, gaji dan kompensasi komisaris BNI sebesar Rp 8,15 miliar.

Adapun susunan dewan komisaris PT Bank BNI Tbk adalah Peter Benyamin Stok sebagai komisaris utama, Tirta Hidayat sebagai wakil komisaris utama, Fero Poerbonegoro sebagai komisaris independen, Achil R. Djayadiningrat sebagai komisaris independen, B.S Kusmuljono sebagai komisaris independen, Ekoputro Adijayanto sebagai komisaris, dan Bagus Rumbogo sebagai komisaris.

Sementara jajaran dewan direksi PT Bank BNI Tbk diisi oleh Gatot M. Suwondo sebagai direktur utama, Felia Salim sebagai wakil direktur utama, Darmadi Sutanto sebagai direktur konsumer, Krishna R. Suparto sebagai direktur business banking, Adi Setianto sebagai direktur treasuri dan internasional, Yap Tjay Soen sebagai direktur keuangan, Honggo Widjojo Kangmasto sebagai direktur jaringan dan layanan, Ahdi Jumhari Luddin sebagai direktur kepatuhan, Suwoko Singoastro sebagai direktur operasional dan teknologi informasi, serta Sutanto sebagai direktur manajemen risiko.(Tim redaksi 04)