Latest News
You are here: Home | Umum | Sinyal Positif Berlanjut, Likuiditas Perekonomian Terus Melaju Positif
Sinyal Positif Berlanjut, Likuiditas Perekonomian Terus Melaju Positif

Sinyal Positif Berlanjut, Likuiditas Perekonomian Terus Melaju Positif

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada Mei 2020. Posisi M2 tercatat Rp6.468,2 triliun pada Mei 2020 atau tumbuh 10,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,6% (yoy), menurut laporan Bank Indonesia. Akselerasi pertumbuhan likuiditas perekonomian ini ditopang oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih serta ekspansi operasi keuangan pemerintah.

“Pertumbuhan likuiditas perekonomian disebabkan oleh peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham. Pertumbuhan M1 meningkat dari 8,4% (yoy) pada April 2020 menjadi 9,7% (yoy) pada Mei 2020, disebabkan oleh peningkatan giro Rupiah. Selain itu, pertumbuhan uang kuasi tercatat sebesar 10,5% (yoy) pada Mei 2020, meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,5% (yoy). Surat berharga selain saham juga tumbuh 37,5% (yoy) pada Mei 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 20,6% (yoy),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/7).

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Mei 2020 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih serta ekspansi operasi keuangan pemerintah. Aktiva luar negeri bersih pada Mei 2020 meningkat sebesar 18,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada April 2020 sebesar 15,8% (yoy). Selain itu, keuangan pemerintah tercatat ekspansi sejalan dengan peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dari 1,7% (yoy) pada April 2020 menjadi 11,0% (yoy) pada Mei 2020. Sementara itu, penyaluran kredit pada Mei 2020 tumbuh 2,4% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy).

Meski demikian, pertumbuhan kredit swasta di bulan Mei melambat menjadi 2,4% (yoy), dari pertumbuhan 5,1% di bulan April, dipimpin oleh perlambatan kredit modal kerja menjadi 0,1% (yoy). Jenis kredit lain seperti investasi dan konsumsi juga melambat menjadi 6,7% (yoy) dan 2,3% (yoy) dari masing-masing 9,1% (yoy) dan 4,1% (yoy) di April.

Untuk menggenjot modal kerja bagi sektor riil, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menempatkan dana likuiditas pemerintah sebesar Rp30 triliun di bank-bank BUMN. Dana tersebut diharapkan bisa menjadi sumber pembiayaan untuk kembali menggerakkan roda sektor riil agar pulih dari dampak pandemi virus corona.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan efektivitas penempatan dana likuiditas pemerintah di bank umum. Penempatan dana likuiditas tersebut harus betul-betul efektif menjadi sumber pembiayaan untuk kembali menggerakkan dunia usaha yang lesu akibat pandemi Covid-19.

“Untuk tahap ini, pemerintah akan menempatkan dana sebesar Rp30 triliun di bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara),” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (24/6).

Menkeu telah menyurati Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Dia menyampaikan pemerintah akan memindahkan dana milik pemerintah di BI ke bank-bank umum yang kuat dan sehat. Untuk tahap awal, dana likuiditas tersebut akan ditempatkan di bank “pelat merah”.

“Bunga yang ditetapkan hanyalah 80% dari BI 7-Day Reverse Repo Rate. Diharapkan dengan bunga yang rendah, ini tidak membebani bank BUMN. Sehingga kalangan bank BUMN bisa menyalurkan kredit pada dunia usaha dengan suku bunga yang kompetitif,” jelas Sri Mulyani.

Secara umum, hanya ada dua larangan dalam hal penempatan dana pemerintah di bank umum. Pertama, larangan menggunakan dana tersebut untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN). Kedua adalah larangan menggunakan dana pemerintah untuk transaksi valuta asing.

Dengan demikian, diharapkan dana tersebut bisa menjadi tambahan likuiditas yang maksimal agar bank umum bisa menyalurkan kredit kepada dunia usaha. Menurut Sri Mulyani, Presiden Jokowi juga telah menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengawasi efektivitas penggunaan dana pemerintah yang ditempatkan di bank BUMN. “Nanti akan ada evaluasi dari kami berdua. Setiap tiga bulan,” tutur Sri Mulyani.(*/tim redaksi 07 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 186 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”