Latest News
You are here: Home | Umum | Sindrom Virus Corona Guncang Pasar Finansial Global, IHSG Sempat Merah 247 Poin
Sindrom Virus Corona Guncang Pasar Finansial Global, IHSG Sempat Merah 247 Poin

Sindrom Virus Corona Guncang Pasar Finansial Global, IHSG Sempat Merah 247 Poin

Duniaindustri.com (Februari 2020) — Efek kejut wabah virus corona yang menimbulkan ketakutan mulai dirasakan pasar finansial global. Ketakutan investor akan meluasnya wabah COVID-19 yang meningkat di luar China secara pesat, dan dapat berpotensi negatif terhadap rantai ekonomi global, membuat panic selling di pasar finansial terutama bursa saham utama dunia.

Di Indonesia, dalam dua hari terakhir Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dilanda aksi jual sehingga membuat perdagangan saham ditutup merah. Puncaknya, pada sesi 1 Jumat (28/2) IHSG sempat terjerembab anjlok 247 poin ke level 5.288 poin. Beruntung pada akhir perdagangan Jumat, IHSG mampu sedikit bangkit dan ditutup 5.452 poin (-83 poin) atau -1,5%. Selama Kamis dan Jumat, IHSG sudah mengoleksi penurunan -4,1% ke level 5.452 poin.

Mayoritas bursa saham utama dunia juga tercatat mengalami tekanan hebat pada perdagangan Jumat. Perdagangan bursa AS yang ditutup turun tajam, dengan S&P 500 turun 4,42 persen, Dow Jones turun 4,42 persen, dan Nasdaq turun 4,61 persen.

Tim Riset Samuel Sekuritas dalam risetnya memperkirakan tekanan jual pada bursa domestik juga belum mereda, melihat peningkatan wabah COVID-19 yang meningkat di luar China, dan dapat berpotensi negatif terhadap rantai ekonomi global.

Sementara itu, pergerakan kurs rupiah juga ikut melambung dalam tiga hari terakhir. Kurs Rupiah yang terlihat dari patokan Jisdor terbang ke level Rp 14.234 pada Jumat sore, melemah dibanding posisi Kamis di level Rp 14.018/US$.

Pelaku pasar finansial global khawatir dengan peningkatan konfirmasi kasus COVID-19 di luar daratan China. Peningkatan tinggi saat ini terjadi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Korea Selatan mengumumkan peningkatan 505 kasus baru menjadi 1.766 pada Kamis (2/27) lalu.

Sebelumnya, efek domino virus corona telah merontokkan satu demi satu indikator ekonomi China, dan memberikan dampak berantai yang tidak kalah mengejutkan bagi negara-negara mitra dagang negeri Panda itu, sampai ke Indonesia.

Dimulai dari keruntuhan sektor transportasi dan pariwisata China yang mengirimkan sinyal ‘bahaya’ ke seluruh dunia, menjalar ke sektor industri yang mengguncang rantai pasok dunia. Tiga indikator tersebut, yakni lumpuhnya sektor transportasi, pariwisata, dan terganggunya rantai pasok (supply chain), mampu mengantarkan ‘efek tsunami’ yang terus menggulung Negara mitra terkait yang selama ini bergantung pada China.

Secara kasat mata, kontribusi ekonomi China menguasai 18,72% terhadap total ekonomi global, menjadi yang terbesar pada 2019, mengutip data Dana Moneter Internasional (IMF) berdasarkan nilai PDB paritas daya beli. Dengan kontribusi seperti itu, sudah terlihat efek kejut yang ditimbulkan jika China ‘batuk-batuk’ terjangkiti ketakutan efek virus Corona. Belum lagi dampak berantai ketakutan virus corona yang sekarang sudah menjalar dengan cepat ke Korea Selatan, Jepang, Italia, setelah sebelumnya menghantam Singapura.

Efek kejut dari ketakutan terhadap virus itu juga sudah sampai ke Indonesia. Bank Indonesia (BI) diketahui telah melakukan penilaian dan kajian terhadap dampak virus corona bagi perekonomian Indonesia. Dalam hasil penilaian dan perhitungan BI disebutkan, dampak virus corona akan mengurangi perputaran (sirkulasi) dana sebesar USD2,7 miliar atau Rp37,5 triliun (kurs Rp 13.900/US$). Penilaian dan perhitungan itu berdasarkan dari sejumlah sektor yang mengalami gangguan akibat wabah virus corona sehingga melumpuhkan sebagian daerah di China. Sektor yang terdampak di Indonesia antara lain pariwisata, ekspor, impor, dan investasi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 179 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 179 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”