Latest News
You are here: Home | Umum | Produksi Batubara Indonesia 330 Juta Ton Setara Rp 303 Triliun
Produksi Batubara Indonesia 330 Juta Ton Setara Rp 303 Triliun

Produksi Batubara Indonesia 330 Juta Ton Setara Rp 303 Triliun

Duniaindustri.com – Pemerintah memperkirakan produksi batubara Indonesia pada 2012 mencapai 330 juta ton atau setara dengan US$ 33 miliar (Rp 303 triliun) dengan acuan harga rata-rata US$ 100 per ton. Di kuartal I 2012 atau Januari-Maret 2012, produksi batubara Indonesia mencapai 90 juta ton dengan 75% di antaranya diekspor ke luar negeri.

Direktur Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Prasodjo mengatakan produksi batubara nasional kemungkinan lebih besar dari 330 juta ton. “Di 2013, produksi batubara nasional bisa di atas 450 juta ton atau sudah mendekati 500 juta ton,” katanya.

Eddy menerangkan persentase penyerapan pasar domestik masih 30%, sekarang tinggal 25%, dan bisa saja menjadi 10%. Di kuartal I 2012, produksi batubara nasional sesuai target sebesar 90 juta ton. Namun, dari angka itu sebesar 75% diekspor.

Mengingat besarnya persentase ekspor, pemerintah akan mengeluarkan aturan yang membatasi ekspor batubara agar pemanfaatannya untuk dalam negeri bisa berkelanjutan dalam jangka waktu lama. Direktorat Batubara Kementerian ESDM masih membahas pengaturannya dengan kementerian terkait.

Sampai 2014 mendatang, hampir 70% produksi batubara Indonesia diekspor. Padahal, cadangan batu bara Indonesia tidak banyak, hanya sekitar 3% dari cadangan dunia. “Kita harus sadar jumlah cadangan kita terbatas, karena itu harus menggunakannya seoptimal mungkin,” ucapnya.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi memproyeksikan pada 2012 harga batubara di Indonesia akan mengalami kenaikan 5%-10%, dipicu meningkatnya permintaan domestik ataupun ekspor. Permintaan batubara akan didominasi dari Cina dan India, ditambah permintaan baru dari Jepang yang mulai mengalihkan pembangkit listriknya dari nuklir ke tenaga uap.

China dan India merupakan negara-negara pembeli utama batubara. Karena posisi tawarnya yang kuat, mereka bisa menentukan kenaikan atau penurunan harga batubara. Indonesia merupakan pengekspor terbesar batubara uap di dunia.
China membeli batubara dari Indonesia untuk keperluan pembangkit listrik dengan harga jual sekitar US$ 100,19 per ton di 2011.

Eksportir Terbesar Kedua Dunia

Catatan duniaindustri.com menyebutkan pada 2009-2010, Indonesia menjadi eksportir batubara terbesar kedua di dunia, setelah Australia. Batubara dibutuhkan untuk pembangkit listrik dan sumber bahan bakar industri.

Dewan Energi Nasional mengolah data dari International Energy Agency (IEA) yang menyatakan, Indonesia pada tahun 2009 mengekspor batubara sebesar 261,4 juta ton, sementara Australia mengekspor batubara 288,5 juta ton pada tahun itu. Pada 2010, ekspor batubara Indonesia diperkirakan mencapai 275 juta ton.

Selain Australia dan Indonesia terdapat sejumlah negara lain yang juga menempati posisi dalam Top 8 Eksportir Batubara Terbesar di Dunia, yaitu Rusia (130,9 juta ton), Kolombia (75,7 juta ton), Afrika Selatan (73,8 juta ton), Amerika Serikat (60,4 juta ton), China (38,4 juta ton), dan Kanada (31,9 juta ton).

Sedangkan menurut World Energy Council dalam Survey of Energy Resources-2010 pada akhir tahun lalu, cadangan batubara terbukti dunia terbesar terdapat di Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, dan India.

Amerika Serikat menempati tempat teratas dengan total cadangan batubara 237,29 juta ton (22,6% cadangan dunia), Rusia menempati tempat kedua dengan 157,01 juta ton (14,4% cadangan dunia), disusul China dengan cadangan sebesar 114,50 juta ton (12,6% cadangan dunia), kemudian Australia dengan cadangan terbukti 76,50 juta ton (8,9% cadangan dunia), dan posisi ke-5 diisi oleh India dengan 60,6 juta ton (7% cadangan dunia).

Sementara Indonesia hanya menempati urutan ke-14 dengan jumlah total cadangan terbukti 5,529 juta ton (0,6% dari total cadangan batubara dunia). Berdasarkan data Statistical Review of World Energy di tahun 2009, China merupakan negara produsen batubara terbesar dengan 3,05 miliar ton (45,6% produksi dunia), sedangkan Indonesia menempati posisi ke-7 dengan jumlah produksi 252,5 juta ton (3,6% produksi dunia).

Peran batubara sebagai sumber energi terus mengalami peningkatan dari 41 juta ton di 2005 menjadi 67 juta ton di 2010. Dalam struktur energi nasional, porsi batubara di 2005 sebesar 19% dan naik menjadi 23% di 2010. Pada 2025, porsi itu ditargetkan terus meningkat mencapai 33%.

Namun, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis dalam 80 tahun ke depan. Jumlah cadangan sebesar 21,13 miliar ton dan tingkat produksi sebesar 275 juta ton per tahun untuk tambang terbuka.

Di sektor listrik, penggunaan batubara membuat biaya produksi listrik jauh lebih murah. Darwin mengatakan, biaya pokok produksi (BPP) listrik dari batubara sekitar Rp 700/Kwh dan untuk listrik dari bahan bakar minyak lebih besar dari Rp 2.000/Kwh.(Tim redaksi 01)

desainbagus kecil

DIVESTAMA2 (1)