Latest News
You are here: Home | Kimia | Polemik Harga Gas Lemahkan Daya Saing Industri
Polemik Harga Gas Lemahkan Daya Saing Industri

Polemik Harga Gas Lemahkan Daya Saing Industri

Duniaindustri.com (September 2016) – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meyakini bila harga gas industri di Indonesia setara dengan negara-negara tetangga, maka akan memberikan dampak positif seperti daya saing yang semakin kuat. Pasalnya, saat ini harga gas untuk industri di negeri ini lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga.

Saat ini industri membeli gas di kisaran harga US$ 7-10 per mmbtu atau bahkan US$ 12-14 per mmbtu. Harga tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga gas industri di negara tetangga, seperti Singapura US$ 4-5 per mmbtu, Malaysia US$ 4,47 per mmbtu, dan Vietnam US$ 7,5 per mmbtu.

“Bila harga gas di Indonesia berada pada level yang sama dengan negara-negara tetangga, maka saya yakin produk Indonesia akan memiliki daya saing yang makin kuat,” ucapnya dalam FGD ‘Efek Berganda Dari Penurunan Harga Gas Industri dan Dampaknya Bagi Perekonomian Nasional’ di Jakarta.

Airlangga menerangkan, ketersediaan serta harga listrik dan gas sebagai infrastruktur industri amat berpengaruh terhadap daya saing industri. Dengan kebutuhan gas mencapai 2.280 million metric standard cubic feet per day (mmscfd), harga gas untuk industri saat ini dirasa masih belum kompetitif.

“Idealnya harga gas untuk industri dapat dipatok pada harga US$ 4-5 per mmbtu,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut positif Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 yang menjadi dasar hukum revisi harga gas ke industri sejak Mei lalu. Dengan beleid, harga gas ke industri tertentu yang telah tertuang dalam Perpres belum cukup. Alhasil, pemerintah mengusulkan adanya revisi dari Perpres ini dengan memperluas cakupan sektor industri dari tujuh sektor menjadi 10 sektor serta ditambah industri yang berlokasi di kawasan industri.

“Penambahan sektor industri tersebut juga telah masuk dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang dibahas dengan Presiden,” katanya.

Kronologis Harga Mahal
Rekam jejak sebenarnya di balik polemik harga gas industri yang mahal bisa ditelusuri seperti di bawah ini. Sebagai contoh, harga gas bumi ke industri di Medan, Sumatera Utara, yang mencapai US$ 12,22 per MMBTU, padahal menurut data Kementerian Perindustrian, harga gas di Singapura hanya sekitar US$ 4,5 per MMBTU, Malaysia US$ 4,47 per MMBTU, dan Filipina US$ 5,43 per MMBTU.

Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dikutip Senin (19/9/2016), di Medan, ada sekitar 45 industri besar yang membeli gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebesar US$ 12,22 per MMBTU.

Tapi ternyata PGN hanya mengutip biaya sangat kecil yakni hanya US$ 1,35 per MMBTU. Biaya tersebut diambil atas pengelolaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa sepanjang 600 km hingga sampai ke industri di Medan.

Lantas, bila PGN hanya mengutip US$ 1,35 per MMBTU ke industri, mengapa harga gas industri di Medan sangat mahal?

Berikut rincian harga gas di Industri khususnya di Medan:

Pertama, pasokan gas ke industri di Medan terbagi atas dua sumber yakni dari LNG dari Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur dan Sumut pipa gas dari Pertamina EP di Sumatera.

Untuk sumber pertama dari LNG Bontang, LNG tersebut merupakan alokasi gas yang ditetapkan Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk industri di Medan. Harganya USD7,8 per MMBTU. Hampir 63 persen komposisi harga gas ke industri di Medan berasal dari harga gas di hulu. Artinya harga gas bumi ke industri sejak awal sudah mahal.

Kedua, LNG dari Bontang tersebut kemudian di regasifikasi di Terminal Regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh. Biaya proses regasifikasi atau menjadikan gas alam cair jadi gas bumi dikenakan USD1,5 per MMBTU. Lalu ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yakni USD 0,15 per MMBTU, jadi total USD1,65 per MMBTU.

Ketiga, gas bumi dari Terminal Regasifikasi Arun diangkut melalui pipa trasmisi Arun-Belawan milik PT Pertamina Gas (Pertagas) sepanjang 350 km. Pertagas mengenakan biaya angkut gas sebesar USD2,53 per MMBTU dan ditambah PPN sebesar USD0,25 per MMBTU, sehingga total USD2,78 per MMBTU.

Keempat, setelah dari Pertagas, gas bumi tersebut harus melalui keran perusahaan trader gas. Masalahnya perusahaan ini tidak memiliki fasilitas pipa sama sekali. Trader gas tak bermodal fasilitas ini memungut biaya margin sebesar USD0,3 per MMBTU.

Lalu, trader gas tak bermodal ini mengenakan lagi biaya yang namanya Gross Heating Value (GHV) Losses sebesar USD0,33 per MMBTU.

Tak cukup sampai disitu, trader gas tak bermodal ini juga mengenakan Own Used & Boil Off Gas (BOG) sebesar USD0,65 per MMBTU serta Cost of Money sebesar USD0,27 per MMBTU. Total, trader tak bermodal tersebut memungut USD1,55 per MMBTU.

Lalu, sumber gas dari produksi Pertamina EP dikenakan USD8,24 per MMBTU, kemudian diangkut melalui pipa transmisi gas bumi Pangkalan Susu-Wampu yang dikelola Pertaggas dengan biaya USD0,92 per MMBTU termasuk pajak.

Dengan dua sumber gas tersebut di campur menjadi satu, lalu dibagi volume gas masing-masing pasokan, maka harga rata-rata gas bumi sebelum dibeli oleh PGN sebesar USD10,87 per MMBTU. Kemudian oleh PGN diteruskan ke pelanggan industrinya dengan biaya yang dikenakan USD1,35 per MMBTU. Sehingga ujungnya industri-industri di Medan membeli gas bumi dengan harga USD12,22 per MMBTU.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05)

Sekadar informasi, berikut daftar harga gas hulu dari KKKS sebelum sampai ke industri:

1. Conocophillips (Pekanbaru) US$ 7,04 per MMBTU
2. Conocophillips (Sumatera Selatan dan Jawa Barat) US$ 5,44 per MMBTU
3. Ellipse (Jawa Barat) US$ 6,75 per MMBTU
4. Lapindo (Jawa Timur) US$ 7,649 per MMBTU
5. Pertamina EP Benggala (Medan) US$ 8,49 per MMBTU
6. Pertamina EP Sunyaragi (Cirebon) US$ 7,5 per MMBTU
7. Pertamina EP Pangkalan Susu (Medan) US$ 8,48 per MMBTU
8. Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO (Jawa Timur) US$ 7,99 per MMBTU
9. Santos (Jawa Timur) US$ 5,79 per MMBTU
10. Lapangan Jambi Merang (Batam) US$ 6,47 per MMBTU‎

Sampul Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube