Latest News
You are here: Home | Otomotif | Penjualan Mobil Februari Diestimasi Naik Tipis 2,5%
Penjualan Mobil Februari Diestimasi Naik Tipis 2,5%

Penjualan Mobil Februari Diestimasi Naik Tipis 2,5%

Duniaindustri.com (Maret 2016) – Penjualan mobil Februari tahun ini diestimasi berada di kisaran 87.000 unit, naik tipis sebesar 2,5% dibandingkan dengan Januari 2016 sebesar 84.885 unit, menurut praktisi otomotif. Namun, dibandingkan Februari 2015 sebesar 88.740 unit, penjualan mobil bulan lalu turun 1,9%.

“Kenaikan itu merupakan tren musiman karena penjualan roda empat pada Januari setiap tahun biasanya selalu lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Saat awal tahun, Agen Pemegang Merek (APM) masih mempunyai stok,” kata General Manager Marketing Strategy and Public Relations PT Nissan Motor Indonesia, Budi Nur Mukmin kepada pers.

Sedangkan Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yongkie D. Sugiarto menilai, meskipun penjualan Februari meningkat dibandingkan dengan Januari, daya beli yang belum juga membaik masih akan menjadi ganjalan terbesar pada tahun ini.

“Apalagi, sejauh ini pemerintah belum seluruhnya mencairkan anggaran pembangunan infrastruktur, padahal upaya tersebut diperkirakan akan mengerek kinerja perekonomian masyarakat,” papar dia.

Dengan dana infrastruktur, lanjut Yongkie, pasar otomotif akan mendapat imbasnya karena mobilitas maupun pendapatan masyarakat bisa meningkat.
“Kami khawatir rencana pemangkasan belanja pemerintah. Sinyal tersebut, akan memberikan efek negatif terhadap pasar otomotif jika pemotongan belanja menjalar ke proyek-proyek infrastruktur,” ujar Yongkie.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan diler pada Februari 2016 turun tipis bila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 88.740 unit. Akibatnya, secara akumulatif pencapaian Januari hingga Februari 2016 lebih rendah dibandingkan dengan dua bulan pertama tahun lalu yang mencapai 180.000 unit.

tabel-penjualan-mobil-Januari-2016

Investasi Toyota
Meski di tengah kelesuan ekonomi nasional, PT Toyota Motor Manufacturing (TMMIN) tetap merealisasikan pembangunan pabrik mesin baru di Karawang sebagai bukti bahwa Indonesia masih menjadi lokasi strategis untuk berinvestasi.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan investor tidak perlu ragu dengan iklim investasi di Indonesia. Dia menjamin akan memberikan kemudahan investasi untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

“Ini menandakan Indonesia benar-benar menjadi daya tarik investasi,” katanya di sela-sela peresmian Pabrik Karawang 3 PT TMMIN.

“Industri otomotif memang pertumbuhannya baik. Salah satunya karena Toyota berinvestasi mulai 2015 sampai 2019 dengan nilai sekitar Rp20 triliun,” kata Saleh.

“Pada 2015 mereka sudah mengeluarkan Rp5 triliun dan pada 2016 ini akan menambah investasi Rp5,4 triliun,” tambah Saleh.

Menurut data Kementerian Perindustrian, Toyota menguasai 31% sampai 32% pasar di Indonesia. Toyota telah mewujudkan investasi Rp40 triliun di Indonesia hingga 2014, sedangkan untuk periode 2015 sampai 2019 Toyota tengah merampungkan pabrik mesin di Karawang.

Saleh Husin juga mengapresiasi langkah pabrikan otomotif lain yang serius berinvestasi di Indonesia dengan membuka pabrik baru, baik itu untuk perakitan maupun suku cadang.

“Mitsubishi sudah membangun pabrik baru dengan nilai investasi Rp6 triliun, Isuzu Rp3,5 triliun dan Wuling (pabrikan Tiongkok) mengeluarkan nilai investasi Rp11 triliun,” jelasnya.

Saleh Husin mengaku telah berkoordinasi dengan kementerian lain untuk menjaga iklim investasi di Indonesia tetap kondusif sehingga investor tidak lari ke negara tetangga.

“Jika di Vietnam ada insentif, investornya akan lari ke sana. Jadi kami harus berlomba dengan mereka. Pada intinya kami berkoordinasi lintas kementerian guna menciptakan iklim investasi dunia usaha agar lebih kondusif dan nyaman,” kata dia.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube