Latest News
You are here: Home | Elektronik | Meski Ekonomi Melambat, Bisnis e-Commerce Tetap Tumbuh Signifikan
Meski Ekonomi Melambat, Bisnis e-Commerce Tetap Tumbuh Signifikan

Meski Ekonomi Melambat, Bisnis e-Commerce Tetap Tumbuh Signifikan

Duniaindustri.com (Agustus 2015) – Meski perekonomian Indonesia tumbuh melambat hingga semester I 2015, industri perdagangan secara online (e-commerce) tetap tumbuh signifikan. Didukung pengguna internet dan smartphone yang makin meningkat, bisnis e-commerce tahun ini diperkirakan tumbuh 70% dibanding tahun lalu.

“Tren e-commerce di Indonesia akan tumbuh 60%-70% meski masih ada kekhawatiran konsumen terhadap praktik penipuan dalam persentase yang relatif kecil,” kata Direktur Industri Elektronika Telematika Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Ignasius Warsito.

Pertumbuhan industri e-commerce ini didorong oleh semakin membaiknya akses teknologi serta konektivitas langsung ke konsumen. Oleh karena itu beliau juga menyarankan kepada pemain dalam industri ini untuk memperkuat branding.

Pertumbuhan pasar e-commerce yang pesat ini juga tak lepas dari pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Seperti dikutip dari Berita Satu, data APJII memaparkan bahwa pengguna internet pada akhir tahun 2014 mencapai 107 juta pengguna dengan 63,4% berasal dari kelas menengah ke atas, 21,5% dari wiraswasta, dan 15,1% berasal dari kalangan buruh.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, “Pasar e-commerce Indonesia pada tahun 2015 akan mencapai 10 billion USD (untuk perdagangan) dan pertumbuhannya dalam 3-4 tahun ke depan diperkirakan akan mendekati 40%.”

Data eMarketer menyebutkan bahwa Asia Pasifik akan menjadi kawasan dengan penjualan B2C (Business-to-Consumer) melalui e-commerce yang terbesar di dunia mulai tahun 2014 lalu. eMarketer memprediksikan penjualan ritel di Asia Pasifik bakal menembus angka psikologi $1 triliun di tahun 2017. Pertumbuhan pesat e-commerce ini tak lepas dari ledakan pertumbuhan penjualan ritel secara online di tiga negara Asia dengan penduduk terbesar, yaitu Cina, Indonesia, dan India.

Meskipun demikian, eMarketer lebih moderat dalam memprediksikan pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia. Menurut perhitungan eMarketer, pertumbuhan e-commerce di Indonesia akan semakin melambat ketimbang 1-2 tahun sebelumnya, dengan angka pertumbuhan 37,2%, dan akan terus turun hingga tahun 2017.

Start-up Potensial
Salah satu start-up potensial yang terus berkembang di Indonesia adalah Desain Bagus Group. Desain Bagus Group merupakan kelompok bisnis yang menaungi desainbagus.com (multiplatform digital agency), duniaindustri.com (pioner komunitas industri di Indonesia), dan autokilap.com (lini usaha baru salon mobil).

Sejak 2011, Desain Bagus Group tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus.com menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, online application hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.

Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia. Hingga semester I 2015, total jumlah website dan aplikasi online yang telah dikembangkan Desain Bagus Group mencapai 1.100, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontrak pembuatan aplikasi online juga datang dari korporasi besar dari sektor asuransi, farmasi, perbankan, telekomunikasi, sekuritas, media, agroindustri, dan lainnya. Jumlah aset Desainbagus Group juga melonjak 200% pada periode tersebut.

Begitu juga dengan kinerja finansial Desain Bagus Group. Pertumbuhan permintaan mendorong kenaikan pendapatan dan profitabililitas, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan. Nilai tambah itu berupa pembagian dividen dari laba bersih perusahaan yang dibagikan pada Juli 2013. Bahkan, pada akhir Maret 2014, Desain Bagus Group mampu memberikan dividen kedua bagi pemegang saham yang meningkat dibanding dividen pada 2013, sekitar 30% dari laba bersih perusahaan.

“Dengan strategi yang tepat dan terarah, Desain Bagus Group akan terus berekspansi dan menumbuhkan kreativitas untuk menciptakan kinerja yang efisien dan berkesinambungan,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah. Untuk mengembangkan bisnis ke depan, Desain Bagus Group membuka peluang untuk kerjasama menguntungkan dengan mitra strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan lebih pesat. Desain Bagus Group juga memiliki rencana jangka panjang yakni go public dalam 10 tahun mendatang.

Pada pertengahan tahun ini, Desainbagus.com meluncurkan paket website murah hanya Rp 750 ribu untuk lebih menangkap peluang di mass market. Harga tersebut dinilai murah karena mencakup domain dan hosting, search engine optimization (SEO), custom desain banner dan slider, support lifetime, jasa upload dan setting, serta alamat email pribadi.(*tim redaksi)