Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Mendag: Kenaikan Harga Dorong Ekspor CPO Tumbuh 55%
Mendag: Kenaikan Harga Dorong Ekspor CPO Tumbuh 55%

Mendag: Kenaikan Harga Dorong Ekspor CPO Tumbuh 55%

Duniaindustri.com (Februari 2021) – Awal 2021 menjadi momentum baik untuk pemulihan ekspor nasional. Sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia tercatat tumbuh fantastis secara tahunan, ditopang perbaikan harga di pasar internasional secara signifikan.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan beberapa produk ekspor nonmigas menjadi primadona pada Januari 2021. Tiga komoditas dan produk non migas mencatatkan nilai penjualan ekspor terbesar pada periode tersebut, yaitu produk CPO (crude palm oil), bahan bakar mineral serta besi dan baja.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi menjelaskan, nilai ekspor produk CPO mencapai USD2,36 miliar. Jika dibandingkan dengan periode Januari 2020 lalu, nilai penjualan ini terdongkrak 55,05 persen. Namun jika dibandingkan periode Desember 2020 (month to month / mtom) turun 9,82 persen. Tingginya nilai ekspor komoditas ini secara tahunan terjadi lantaran adanya perbaikan harga dan juga peningkatan volume penjualan.

“CPO kalau secara year on year (yoy) tumbuh luar biasa, ini dipacu oleh kenaikan harga yang sangat lumayan. Secara yoy tumbuh 55 persen,” ujar Luthfi dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/2).

Untuk ekspor produk bahan bakar mineral, lanjut Luthfi, tercatat sebesar USD1,88 miliar atau tumbuh 6,78 persen yoy dan 8,72 persen secara MtoM. Selain itu produk besi dan baja ekspornya mencapai USD990 juta atau tumbuh 21,03 persen yoy dan negatif 17,40 persen mtom.

“Bahan bakar mineral batubara juga tumbuh bagus. Apalagi besi dan baja yang juga tumbuh sangat sehat, ini kita bisa buktikan bahwa kita bisa jual produk industri jadi bukan hanya bahan mentah,” ulasnya.

Jika dilihat lebih detil, tiga komoditas dengan kenaikan ekspor tertinggi secara bulanan (mtom) yaitu tembaga dan produknya yang tumbuh mencapai 47,49 persen. Disusul bahan kimia anorganik tumbuh 41,11 persen mtom. Kemudian ekspor pulp tumbuh 19,05 persen mtom.

Sedangkan tiga komoditas yang mengalami penurunan ekspor paling drastis pada Januari 2021 yaitu bijih logam dengan nilai ekspor anjlok 44,39 persen. Kemudian kopi, teh, dan rempah tumbuh -33,14 persen. Selain itu timah dan produknya -26,73 persen.

“Kalau dilihat dari barang ekspor non migas dari daftar top ten, itu mengilustrasikan bahwa dua pertiganya itu membukukan positif secara tahunan, tetapi kalau m-to-m negatif karena Januari itu slow down dimana banyak liburan pada masa itu,” kata Luthfi.

Satu per satu sinyal positif yang mengindikasikan perbaikan iklim bisnis mulai bermunculan, seiring ekspektasi pemulihan ekonomi pasca pandemi. Giliran ekspor nasional yang mulai melesat naik, tumbuh double digit pada Januari 2021 secara tahunan.

“Nilai ekspor sebesar USD15,30 miliar pada Januari 2021, melonjak 12,24 persen dibandingkan Januari 2020. Tentunya ini sangat menggembirakan, kita harap nilai ekspor akan semakin naik lagi,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Senin (15/2).

Menurut dia, struktur ekspor nasional tidak banyak berubah. Sektor non-migas menjadi penyumbang mayoritas kinerja ekspor (94,22 persen). Dari jumlah itu, ekspor produk industri masih mendominasi dengan porsi sebesar 78,63 persen.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 221 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 221 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini: