Latest News
You are here: Home | Farmasi | Market Leader Farmasi Berencana Investasi di Start-up Kesehatan
Market Leader Farmasi Berencana Investasi di Start-up Kesehatan

Market Leader Farmasi Berencana Investasi di Start-up Kesehatan

Duniaindustri.com (September 2016) – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), market leader farmasi, berencana untuk berinvestasi di perusahaan rintisan (start-up) sektor kesehatan seiring pesatnya pertumbuhan industri digital dalam negeri. Meski demikian, perseroan menerapkan strategi prudent untuk masuk bisnis layanan kesehatan berbasis online.

Vidjongtius, Direktur Kalbe Farma, menjelaskan perusahaannya akan melakukan penjajakan dulu. Tapi, dia masih enggan mengungkap nama start-up yang jadi incaran. “Pastinya akan kami jajaki dulu secara prudent,” kata Vidjongtius.

Pasar sektor kesehatan memang masih sangat potensial. Apalagi, jika disematkan inovasi teknologi yang baru seperti bisnis online. Kalau masuk ke layanan ini, Kalbe Farma bisa langsung memaksimalkan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk membesarkan bisnisnya, sekaligus memajukan dunia kesehatan. “Tapi, tetap harus prudent karena tidak sedikit start-up yang mati di tengah jalan,” ujar dia.

Sayangnya, Vidjongtius merahasiakan anggaran untuk merealisasikan rencana itu. Untuk saat ini, KLBF akan fokus pada pembangunan pabrik biosimilar. Pabrik yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, itu ditargetkan beroperasi secara komersial tahun 2018 atau 2019 mendatang. Pembangunannya memakan waktu satu tahun hingga dua tahun. Dan, butuh waktu satu tahun untuk proses sertifikasi. Selain pabrik, KLBF bakal memakai belanja modal untuk menambah kapasitas obat. “Serta kapasitas obat resep dan gudang di beberapa cabang,” ucap Vidjongtius.

Kalbe Farma membidik pertumbuhan minimal 50% produksi obat tahun ini untuk setiap segmen obat. Peningkatan produksi ini sejalan dengan permintaan pasar. Mereka merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 581 miliar di semester I 2016. Jumlah itu hampir separuh capex yang dialokasikan tahun ini antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun.

Asal tahu saja, sukses membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% pada paruh pertama tahun ini, menjadi keyakinan emiten farmasi ini bila target pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 8 sampai 10% bakal tercapai. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan penjualan bersih di kisaran yang sama. Sementara itu KLBF juga menargetkan pertumbuhan marjin laba operasional stabil pada tingkat 14-15%. Sementara untuk menunjang target tersebut, perseroan mempersiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1-1,5 triliun.Dana itu akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.(*/berbagai sumber/tim redaksi 03)

Riset Peta Persaingan Industri Semen

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube