Latest News
You are here: Home | Otomotif | Kredit Baru Kendaraan Bermotor Terperosok Anjlok -59%, Hasil Survei
Kredit Baru Kendaraan Bermotor Terperosok Anjlok -59%, Hasil Survei

Kredit Baru Kendaraan Bermotor Terperosok Anjlok -59%, Hasil Survei

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei perbankan triwulan II 2020 yang isinya mengindikasikan penurunan di seluruh jenis kredit dibanding periode sebelumnya. Bahkan, kredit baru kendaraan bermotor di triwulan II 2020 terperosok hingga minus 59,3%.

Laporan survei perbankan BI yang dirilis pada Rabu (15/7) mengungkapkan hal itu. Pada triwulan II 2020, kredit baru kendaraan bermotor anjlok hingga -59,3%, jauh lebih rendah dibanding triwulan I 2020 sebesar 4,2%. Survei perbankan Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru pada triwulan II 2020 menurun dari periode sebelumnya, tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan II 2020 sebesar -33,9%, lebih rendah dibandingkan 23,7% pada triwulan sebelumnya, dan 78,3% pada triwulan II 2019.

Berdasarkan jenis penggunaan, penurunan pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan penurunan terbesar pada jenis kredit investasi. Pada triwulan II 2020, pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, meski tidak setinggi periode yang sama tahun sebelumnya.

Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan II 2020 diprakirakan lebih longgar, terindikasi dari indeks lending standard (ILS) sebesar 3,9%, lebih rendah dibandingkan 34,4% pada triwulan sebelumnya. Pelonggaran standar penyaluran kredit akan dilakukan pada seluruh jenis kredit, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar yaitu plafon kredit, agunan, dan jangka waktu kredit.

Hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit yang melambat untuk keseluruhan tahun 2020. Respoden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 2,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1% dan prakiraan pada survei sebelumnya sebesar 5,5%.

Penurunan pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan penurunan terdalam pada jenis kredit investasi. Kredit konsumsi dan kredit modal kerja juga demikian. Penurunan penyaluran kredit konsumsi terutama terjadi untuk jenis kartu kredit dan kredit kendaraan bermotor.

Perbaikan pertumbuhan kredit baru diestimasi terjadi pada triwulan III 2020 seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), meski relatif terbatas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan III 2020 adalah kredit modal kerja, diikuti kredit investasi, dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Pada triwulan III 2020, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau cost of fund (CoF) dalam rupiah diperkirakan turun 22 basis poin dari triwulan sebelumnya menjadi 5,38%. Sementara biaya dana yang dioperasionalkan oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau cost of loanable fund (CoLF) dalam rupiah juga diperkirakan turun 9 bps menjadi 8,2%.

Rata-rata suku bunga kredit konsumsi diperkirakan turun sebesar 3 bps menjadi 12,93%. Pada jenis kredit konsumsi, penurunan suku bunga terbesar terjadi pada kartu kredit sebesar 20 bps, diikuti kredit kendaraan bermotor dan kredit multiguna masing-masing sebesar 12 bps dan 6 bps.

Suku bunga kredit kendaraan bermotor pada triwulan III 2020 diperkirakan turun menjadi 10,99% per tahun, lebih rendah dibanding triwulan II 2020 sebesar 11,11% per tahun.

Survei perbankan BI dilaksanakan secara triwulanan sejak triwulan III 1999. Sampel dipilih secara purposive terhadap 40 bank umum dengan pangsa kredit sekitar 80% dari total kredit. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode saldo bersih tertimbang (SBT), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

Sinyal Positif Juni

Sementara itu, penjualan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia pada Juni 2020 tercatat mencapai 12.623 unit, naik 255,7% dibandingkan Mei 2020 sebesar 3.551 unit. Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Rabu (15/7), Toyota yang berada di bawah naungan Astra mencetak kenaikan penjualan tertinggi, dari 716 unit pada Mei menjadi 3.775 unit pada Juni.

Di luar grup Astra, Suzuki menduduki urutan kedua dalam penjualan terbanyak bulan Juni sebanyak 2.755 unit. Kinerja ini melejit dari bulan sebelumnya yang cuma 779 unit. Mitsubishi pada Juni mengirimkan 2.404 unit mobil, melonjak lebih dari dua kali lipat ketimbang Mei sejumlah 919 unit. Sedangkan Honda pada Juni menjual 1.267 unit, sementara Mei hanya 101 unit mobil.

Kendati demikian, penjualan pada Juni 2020 masih sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan hasil pada Juni 2019 sebanyak 59.600 unit. Hingga semester pertama 2020, penjualan mobil nasional baru mencapai 260.933 unit. Sedangkan pada semester pertama 2019 mencapai 482.097 unit dengan hasil sepanjang tahun 1.030.126 unit.(*/tim redaksi 04 & 05/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”