Latest News
You are here: Home | Umum | Januari-Juni, Realisasi Investasi Tembus Rp 115 Triliun
Januari-Juni, Realisasi Investasi Tembus Rp 115 Triliun

Januari-Juni, Realisasi Investasi Tembus Rp 115 Triliun

PENYERAPAN TENAGA KERJA NAIK 7%

Duniaindustri (Juli 2011) – Kabar gembira bagi negeri ini. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi semester I 2011 mencapai Rp 115 triliun, tumbuh 24,4% dari periode yang sama 2010 sebesar Rp 92,9 triliun. Pertumbuhan investasi itu bisa berdampak positif bagi perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja baru, serta pemerataan kesejahteraan di luar Pulau Jawa.

Kepala BKPM Gita Wirjawan menjelaskan, kenaikan realisasi investasi periode Januari-Juni 2011 sejalan dengan capital inflow dan terlihat dari meningkatnya cadangan devisa nasional yang mencapai US$ 119,65 miliar. Di samping kenaikan penanaman modal dalam negeri, pertumbuhan investasi juga didorong tingginya pemerataan sebaran wilayah berdasarkan koridor ekonomi.

“Realisasi investasi periode semester I 2011 berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp33 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp82,6 triliun,” ujarnya.

Investasi PMDN naik lebih tinggi dibandingkan PMA. Realisasi investasi PMDN meningkat 50,7%, sedangkan realisasi investasi PMA hanya tumbuh 16,2%. Realisasi PMDN terbesar berdasarkan sektor usaha meliputi industri makanan Rp 4,6 triliun, tanaman pangan dan perkebunan Rp 4,5 triliun, serta transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 4,3 triliun. Selanjutnya investasi industri nonlogam mineral sebesar Rp 3,5 triliun, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik Rp 3,2 triliun.

Pada saat yang bersamaan tercatat 5 lokasi investasi terbesar yaitu Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 5,1 triliun, DKI Jakarta Rp 5 triliun, Jawa Timur Rp 4,6 triliun, Kalimantan Tengah Rp 2,3 triliun, dan Sulawesi Selatan Rp 2,1 triliun.

Sedangkan realisasi investasi PMA terbesar dari lima sektor usaha besar adalah pertambangan US$ 2,5 miliar, transportasi, gudang dan telekomunikasi US$ 1 miliar, serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi US$ 0,9 miliar. Kemudian, sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik US$ 0,8 miliar dan tanaman pangan serta perkebunan US$ 0,7 miliar.

Realisasi investasi lima PMA terbesar berada di Jawa Barat sebesar US$ 2 miliar, DKI Jakarta US$ 1,5 miliar, Papua US$ 0,8 dolar, Banten US$ 0,8 miliar, dan Sumatera Selatan US$ 0,5 miliar.

Singapura masih merupakan negara dengan nilai investasi terbesar yaitu US$ 1,9 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 0,9 miliar, Jepang US$ 0,7 miliar, Belanda US$ 0,7 miliar, dan Korea Selatan US$ 0,3 miliar.

Peningkatan investasi berimplikasi pada kenaikan penyerapan tenaga kerja perusahaan PMA-PMDN selama semester I 2011 mencapai 225.804 orang, meningkat 7% dari 211.040 orang pada periode yang sama 2010.(Tim redaksi 02)