Latest News
You are here: Home | World | Jakarta Bangun Tanggul Laut Raksasa Rp 500 Triliun
Jakarta Bangun Tanggul Laut Raksasa Rp 500 Triliun

Jakarta Bangun Tanggul Laut Raksasa Rp 500 Triliun

Duniaindustri.com (Oktober 2014) – Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) dengan investasi total Rp 500 triliun. Pemerintah pusat dan Pemprov DKI akan membiayai pembangunan tanggul sepanjang 8 kilometer (km) dari total 33 km.

“Pembiayaan tanggul sepanjang 8 km itu akan ditanggung bersama pemerintah pusat dari hal ini Kementerian PU dan Pemda DKI Jakarta. Masing-masing 50%. Total sementara anggaran yang diperlukan Rp3,2 triliun,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT).

Dari total anggaran Rp3,2 triliun tersebut akan dibagi 50% oleh Kementerian PU dan 50% oleh Pemda DKI Jakarta. Sehingga masing-masing akan menggelontorkan dana sebesar Rp1,6 triliun.

Tahap awal ini mendesak dikerjakan sebab masih banyak tahapan-tahapan lain.
“Ini tahap awal, masih ada tahapan berikutnya yang harus dikerjakan, kalau konsisten selesai 2030,” ujarnya.

Secara total, lanjut dia, proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) membutuhkan investasi hingga Rp500 triliun. “Wah, itu bukan puluhan trilunan rupiah lagi, tapi ratusan triliunan. Belum dihitung sih, kisarannya Rp400-Rp500 triliun untuk keseluruhan secara komprehensif,” katanya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, pembangunan tanggul sepanjang 33 kilometer (km) yang berpotensi menanggulangi banjir di Jakarta tersebut dilakukan tiga tahap, yaitu tahap A, tahap B, dan tahap C.

“Ini kita pembangunan A dulu, setelah itu B dan baru C. Duitnya sudah ada. Makanya tanggal 9 Oktober 2014 tahap pertama sudah di groundbreaking,” jelasnya.

Dia mengatakan, selain menghadang banjir, giant sea wall juga berfungsi sebagai pusat air baku bagi Jakarta. “Sangat diperlukan karena penyedotan air tanah di Jakarta sangat masif. Akibatnya permukaan tanah lebih cepat turun,” terangnya.

Dia menyebutkan, dengan adanya penampungan air baku ini, pemerintah daerah DKI Jakarta akan melakukan larangan penyedotan air tanah berlebihan. “Tentunya penurun permukaan tanah bisa dihentikan,” pungkas CT.

Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Sarwo Handayani, mengungkapkan terdapat tiga developer yang masuk mengajukan diri meneruskan pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.

Ketiga developer tersebut akan melanjutkan sisa pembangunan proyek sepanjang 22 kilometer (km), yaitu tahap kedua dan ketiga dari total 33 km. “Sudah ada beberapa nama yang akan join, yakni PT Jaya Ancol, PT Jakarta Properti dan PT Agung Sedayu Group,” ujarnya.

Sementara itu, Menko bidang Perekonomian Chairul Tandjung menuturkan, sepanjang 8 km dari tanggul di Teluk Jakarta ini akan dibangun oleh pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta. Namun, untuk penyelesaian pembangunan tahap berikutnya akan dilibatkan pihak swasta. “Sisanya yang 33 km dari 8 km akan dibangun oleh pengembang (developer),” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para developer untuk melakukan reklamasi tanah-tanah di lepas pantai. “Reklamasi di lepas pantai dari bendungannya tadi yang berjarak 300 km. Tadi juga disepakati developer diberi kesempatan bangun bendungan terlebih dahulu sebelum tahap pengerukan. Sehingga, dalam tiga tahun dipastikan, bendungan ini dapat tahan air,” paparnya.

Seperti diketahui, giant sea wall ditargetkan rampung pada 2030. Pemerintah akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan tahap pertama pada 9 Oktober 2014.(*/berbagai sumber)