Latest News
You are here: Home | Umum | Industri Energi Masuki Masa Suram, Pendapatan Pertamina Anjlok 40%
Industri Energi Masuki Masa Suram, Pendapatan Pertamina Anjlok 40%

Industri Energi Masuki Masa Suram, Pendapatan Pertamina Anjlok 40%

Duniaindustri.com (April 2016) – Saat ini industri energi di Indonesia masih berada pada masa yang suram, menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto. Terlebih lagi, sejak 2015 hingga saat ini, harga minyak dunia masih berada di bawah asumsi harga minyak dalam APBN sebesar US$ 50 per barel.

“Industri energi memasuki masa yang sangat suram. Tahun 2015 harga minyak dunia turun 67%. Apa yang dicapai tahun lalu, revenue kami turun 40%,” kata Dwi. Menurut catatan duniaindustri.com, pada 2015 pendapatan Pertamina sebesar US$ 41,76 miliar (audited), dengan laba bersih US$ 1,42 miliar. Laba bersih turun 1,82% dibandingkan 2014.

“Tahun 2016, kita dikejutkan di bulan-bulan pertama harga minyak dunia turun drastis. Dari US$ 50 (per barel) turun ke US$ 30 (per barel),” lanjut Dwi.

Untuk itu, saat ini Pertamina tengah berupaya melakukan efisiensi. Salah satunya adalah dengan memotong rantai distribusi industri dan membangun infrastuktur untuk efisiensi dana impor dalam jangka panjang.

“Ada dua senjata yang disiapkan oleh Pertamina, yaitu efisiensi dan infrastuktur. Sekarang dunia sudah berubah. Dunia serba cepat. Kita harus cepat menanggapinya,” ungkap Dwi.

Salah satu pembangunan infrastuktur yang dilakukan adalah dengan melakukan upgrade kilang dan membangun dua kilang baru. Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat mencapai kedaulatan energi pada tahun 2020 mendatang.

“Untuk itu kita bangun kilang, investasi untuk 10 tahun ke depan kita butuh sekitar US$ 46 miliar. Ini perlu kita lakukan dengan investasi secara bertahap,” ujarnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube