Latest News
You are here: Home | Otomotif | Imbas Covid-19 Guncang Sektor Otomotif, Enam Prinsipal Mobil Terapkan Strategi Berbeda
Imbas Covid-19 Guncang Sektor Otomotif, Enam Prinsipal Mobil Terapkan Strategi Berbeda

Imbas Covid-19 Guncang Sektor Otomotif, Enam Prinsipal Mobil Terapkan Strategi Berbeda

Duniaindustri.com (April 2020) – Imbas pandemic virus corona (covid-19) ikut mengguncang sektor industri otomotif di Indonesia. Pembatasan sosial (physical distancing) ikut mengganggu operasional pabrik perakitan mobil sehingga sedikitnya enam prinsipal mesti menerapkan kondisi darurat, seperti penurunan utilisasi pabrik, pemberlakuan work from home, hingga penutupan sementara fasilitas produksi.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM), agen pemegang merek (APM) Daihatsu, misalnya melakukan penurunan produksi seiring pelemahan permintaan pasar dan kondisi terkini. “Memang produksi turun, bulan ke bulan akan disesuaikan dengan demand (permintaan),” kata Amelia Tjandra, Marketing Director ADM kepada media dalam rapat yang digelar secara online, minggu lalu.

Amel menjelaskan kondisi pasar otomotif memang sangat fluktuatif di tengah pandemic covid-19. “Jadi kalau Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) memperkirakan pasar (otomotif) turun sekitar 40-an persen secara volume, pasti kami ikut turun 40 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, Daihatsu juga bakal mengurangi kegiatan produksi di pabriknya dengan menerapkan sistem shifting selama April 2020. Daihatsu memilih (shift bekerja) dua hari sekali. Satu hari libur dan satu hari masuk. Hal tersebut dilakukan sesuai usulan pemerintah untuk mencegah para pekerja pulang ke kampung halaman saat kondisi pandemi seperti ini.

Saat ini, Daihatsu memiliki pabrik yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dengan kapasitas produksi sebanyak 330 ribu per tahun. Sedangkan pabrik yang berada di Karawang, Jawa Barat memiliki kapasitas produksi sebanyak 200 ribu unit per tahun.

Sementara itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) diketahui telah mengurangi aktivitas di bagian kantor dan hanya tinggal 25%. Selain itu, fasilitas pabrik untuk produksi kendaraan roda empat juga diturunkan kapasitasnya.

Berbeda dengan Daihatsu dan Toyota, PT Honda Prospect Motor (HPM) melakukan strategi yang lebih lugas. HPM sebagai agen pemegang merek Honda di Indonesia menghentikan sementara operasional pabriknya karena wabah virus corona.

Menurut Direktur Pemasaran HPM, Yusak Billy, penghentian sementara produksi pabrik Honda akan berlangsung selama dua pekan. “Berdasarkan kondisi dan pertimbangan terkini, kami memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi dan akan mulai berproduksi kembali pada 13 April 2020,” kata Billy.

Saat ini, Honda memiliki dua pabrik perakitan mobil di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 200 ribu unit mobil per tahun. Dia menjelaskan, wabah virus corona menyebabkan penjualan Honda turun sekitar 30% pada Maret 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penghentian sementara operasional pabrik juga dilakukan agar perusahan dapat memperhatikan ketersediaan suku cadang dari rantai pasok global. Hal itu dilakukan mengingat, perusahaan optimistis ekspor beberapa tipe Honda masih bisa dilakukan. “Sementara ini export part dan CBU (complety build up) Honda Brio kami masih sesuai rencana,” katanya.

Wabah covid-19 juga mempengaruhi APM asal Korea Selatan Hyundai Motor Company yang terpaksa menunda ground breaking atau peletakan baru pertama pembangunan pabrik di Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan pabrik itu semula akan dimulai pada April 2020, namun terpaksa ditunda.

Demikian juga APM Wuling Motors yang terpaksa menghentikan produksi sementara. Brian Gomgom, Media Relation Wuling Motors, menjelaskan pihaknya harus menutup pabriknya yang berada di Cikarang, Jawa Barat, selama dua pekan, terhitung mulai 6 hingga 19 April 2020.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”