Latest News
You are here: Home | Umum | Dampak Pandemi Guncang Sektor Ritel Modern, Operasional Gerai Ikut Terganggu
Dampak Pandemi Guncang Sektor Ritel Modern, Operasional Gerai Ikut Terganggu

Dampak Pandemi Guncang Sektor Ritel Modern, Operasional Gerai Ikut Terganggu

Duniaindustri.com (Juni 2020) – Dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan sebagian besar sektor industri tidak luput menghampiri sektor ritel modern. Sejumlah perusahaan ritel modern pun melaporkan gangguan pandemi yang dibarengi dengan adanya pembatasan-pembatasan mempengaruhi operasional gerai.

Sejumlah perusahaan ritel modern seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT),dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengakui adanya dampak pandemi yang mengganggu operasional perseroan. Manajemen Ace Hardware menjelaskan pandemi berdampak pada penghentian sebagian operasional gerai selama periode Maret – April 2020.  “Penutupan sementara antara 20-40 gerai selama bulan Maret-April 2020 (jumlah berubah-ubah setiap minggu),” tulis manajemen Ace Hardware dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Senin (15/6).

Meski demikian, penghentian sementara operasional sebagian gerai itu tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan perseroan. Ace Hardware menerapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi dengan cara menintensifkan penjualan secara daring (online) serta mempromosikan produk-produk yang erat hubungannya dengan pandemi Covid-19.

Manajemen Sumber Alfaria Trijaya juga mengakui pandemi mengganggu operasional gerai perseroan. “Gangguan itu berupa pembatasan waktu operasional gerai berdasarkan peraturan daerah (perda) setempat,” ungkap manajemen Sumber Alfaria Trijaya.

Pembatasan waktu operasional gerai itu diperkirakan berlangsung antara 1-3 bulan. Meski demikian pembatasan waktu operasional itu diperkirakan tidak mempengaruhi pendapatan perseroan secara signifikan karena kontribusinya kurang dari 25%.

Terkait strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha, manajemen Sumber Alfaria Trijaya menjelaskan, perseroan menjalankan operasional setiap gerai dan juga pusat distribusi dengan mematuhi pada protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Perseroan juga memastikan distribusi barang-barang kebutuhan pokok ke setiap gerai dapat berjalan dengan lancar sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Di tengah pandemi, perseroan juga menggalakkan belanja online yang dapat diakses melalui alfacart.com.

Manajemen Ramayana Lestari Sentosa juga melaporkan dampak dari pandemi Covid-19 mengganggu kinerja operasional gerai perseroan. “Terjadi penghentian sementara operasional di beberapa gerai yang berlokasi di daerah yang diterapkan PSBB lokal. Dan juga pembatasan operasional kantor pusat mengacu pada keputusan Pemprov DKI Jakarta mengenai perpanjangan PSBB atau masa transisi,” tulis manajemen Ramayana Lestari Sentosa.

Ramayana Lestari Sentosa juga terpaksa melakukan PHK terhadap 421 karyawan selama periode Januari 2020 hingga saat ini akibat dampak pandemi Covid-19.

Untuk mempertahankan kelangsungan usaha, Ramayana Lestari Sentosa menerapkan sejumlah strategi antara lain mendorong penjualan secara online melalui website, whatsapp, dan partner ecommerce terbesar di Indonesia, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan JD.id. Perseroan juga fokus pada penjualan supermarket yang melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat. Perseroan juga akan kembali membuka gerai-gerai di lokasi yang sudah diterapkan PSBB lokal dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.(*/tim redaksi 08 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 183 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 183 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”