Latest News
You are here: Home | World | Cetak Rekor, Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Kedua Terbesar di ASEAN
Cetak Rekor, Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Kedua Terbesar di ASEAN

Cetak Rekor, Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Kedua Terbesar di ASEAN

Duniaindustri.com (Juli 2016) – Kapitalisasi pasar saham Indonesia yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus Rp 5.639 triliun pada Rabu (20/7/2016), rekor tertinggi sepanjang sejarang bursa saham di negeri ini. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di level Rp 13.100/US$, kapitalisasi pasar saham Indonesia mencapai US$ 430 miliar, kedua terbesar di antara negara-negara ASEAN di bawah Singapura.

“Peningkatan nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia hingga melampaui rekor itu menjadikan Indonesia sebagai pasar emerging market terbesar di Asia Tenggara,” kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

Kapitalisasi BEI telah melampaui bursa-bursa emerging market di negara Asia Tenggara antara lain bursa saham Malaysia sebesar US$ 402 miliar, Thailand US$ 400 miliar, dan Filipina sebesar US$ 285 miliar. Namun, kapitalisasi pasar saham Indonesia masih di bawah Singapura.

Emiten-emiten yang mencatatkan nilai kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di BEI antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar Rp 458 triliun atau sekitar 8,1% dari total kapitalisasi pasar, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 422 triliun atau sekitar 7,5% dari total kapitalisasi pasar, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 353 triliun atau sekitar 6,3% dari total kapitalisasi pasar.

Sepanjang 2016, kapitalisasi pasar BEI telah tercatat tumbuh 22,95% dibandingkan posisi kapitalisasi pasar BEI akhir tahun lalu US$ 350 miliar.

Persentase kenaikan tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan dengan bursa-bursa utama dunia seperti Filipina (21,54%), Thailand (20,20%), Taiwan (10,47%), Korea Selatan (7%), Malaysia (6,67%), Singapura (6,30%), Australia (5,74%), India (3,66%), Amerika Serikat (2,74%), Jepang (-1,54%), Hong Kong (-5,05%), Inggris Raya (-5,05%) dan Tiongkok (-11,39%).

Efek Tax Amnesty
Tito Sulistio menambahkan, seluruh pelaku usaha di pasar modal, di antaranya perwakilan bursa di seluruh Indonesia, broker, dan emiten optimistis program pengampunan pajak (tax amnesty) akan mampu menarik uang secara besar-besaran ke Indonesia.

“Dampak positif tax amnesty sudah terasa di bursa efek. Market kencang sekali,” ujar Tito.

Kinerja pasar modal Indonesia mencatatkan frekuensi perdagangan saham tertinggi sebanyak 377.000 kali transaksi per hari. Realisasi ini mengalahkan Singapura dan Malaysia yang hanya membukukan frekuensi perdagangan masing-masing 74.000 dan 153 kali transaksi per hari.

“Untuk kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.670 triliun, mengalahkan Thailand, Malaysia, dan Filipina. Kalau Rp 5.900 triliun, kita sama dengan perbankan, mudah-mudahan bisa cepat,” kata Tito.

Menurut dia, kenaikan kinerja pasar modal Indonesia di bulan-bulan ini karena ada optimisme dari para pelaku pasar maupun stakeholder akan ada dana masuk besar-besaran dari program pengampunan pajak. Kinerja ini berkat sosialisasi agresif dari BEI.

“Potensi di secondary market Rp 6 triliun-Rp 7 triliun per hari, transaksi velositas 21 persen. Jika sampai 60 persen dengan barang yang sama, maka bursa bisa mencapai transaksi sampai Rp 15 triliun per hari, dikalikan sebulan 24 hari, sekitar Rp 150 triliun-Rp 200 triliun tambahan potensi ada,” ucap Tito.(*/berbagai sumber/tim redaksi 01)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube