Latest News
You are here: Home | Kimia | Berniat IPO, Holding BUMN Pupuk Targetkan Pendapatan Rp 76 Triliun
Berniat IPO, Holding BUMN Pupuk Targetkan Pendapatan Rp 76 Triliun

Berniat IPO, Holding BUMN Pupuk Targetkan Pendapatan Rp 76 Triliun

Duniaindustri.com (November 2015) – PT Pupuk Indonesia Holding Company, induk usaha BUMN pupuk di Indonesia, menargetkan pendapatan usaha hingga akhir tahun ini Rp 76 triliun. Induk BUMN pupuk yang membawahi PT Pusri, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Petrogres, dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ini juga berniat untuk menggelar penawaran saham perdana, jika subsidi pupuk dicabut pemerintah.

Direktur Utama Arifin Tasrif menjelaskan pendapatan usaha tahun ini akan ditopang pertumbuhan produksi dan ekspansi pabrik baru. “Meski pendapatan tinggi, laba sampai akhir tahun ini diperkirakan lebih rendah 20% dari pencapaian tahun lalu,” ujarnya kepada wartawan.

Dia meyakini pendapatan perseroan tahun depan masih dapat tumbuh positif ditopang besarnya permintaan domestik. Seiring dengan itu, perusahaan juga berencana melakukan sinergi dengan BUMN lain, yakni berupa penyertaan modal kepada PT PT Rekayasa Industri (anak usaha PIHC).

Untuk mendukung rencana investasi dalam 10-15 tahun ke depan, PT Pupuk Indonesia Holding Company berniat menggelar IPO jika pemerintah mencabut subsidi pupuk. IPO merupakan salah satu opsi penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan investasi dalam 10-15 tahun mendatang, selain penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan.

Rencananya, perseroan akan melakukan revitalisasi pabrik yang tengah berlangsung agar dapat meningkatkan kapasitas produksi serta konversi gas ke batubara. “Dalam 10-15 tahun mendatang kami harus membangun pabrik generasi baru yang bahan bakunya bisa menggunakan batubara. Satu pabrik kalau kapasitas batubaranya 1 juta ton, maka investasinya hampir US$ 1,25 miliar. Dalam jangka pendek, kami fokus revitalisasi pabrik. Jika revitalisasi pabrik selesai maka kapasitas produksi pupuk urea menjadi 15 juta ton pada 2017, dari saat ini sebanyak 12,5 juta ton,” katanya.

Untuk itu, Pupuk Indonesia tengah menjajaki sinergi dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) guna mensuplai kebutuhan batubaranya. Saat ini, kapasitas produksi urea mencapai 7,5 juta ton.

Nilai Pasar
Nilai penjualan pupuk di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 13,47 triliun pada 2011. Angka tersebut berasal dari perhitungan duniaindustri.com dari jumlah produksi di 2011 dikalikan harga eceran tertinggi pupuk.

Jumlah produksi di Indonesia saat ini sekitar 7 juta ton dari 5 badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT PKT, PT Pusri Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Arifin Tasrif mengatakan saat ini total kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia Holding Company yang menaungi 5 BUMN mencapai 8,2 juta ton/tahun. “Namun kami hanya memproduksi sekitar tujuh juta ton/tahun karena banyak pabrik yang sudah tua,” katanya.

Harga pupuk rata-rata mencapai Rp 1.925/kilogram sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 87/Permentan/SR.130/12/2011 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2012. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi per kilogram tahun 2012 untuk jenis urea sebesar Rp 1.800/kg atau naik 12,5% dari harga tahun 2011 sebesar Rp 1.600/kg. Sedangkan untuk jenis SP-36, ZA dan NPK tidak mengalami perubahan, yaitu SP-36 tetap Rp 2.000/kg, ZA tetap Rp 1.400/kg, dan NPK tetap Rp 2.300/kg.

Kebutuhan pupuk di Indonesia terus meningkat sejalan dengan permintaan dari sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, karet, kakao, kopi, kapas, tebu, tembakau, kelapa, jambu mete, teh, cengkeh, lada dan atsiri. Proyeksi kebutuhan pupuk subsektor perkebunan untuk tahun 2010 dan 2025 sebagai berikut: pada tahun 2010, urea sejumlah 2.560.214 ton, Superphos sejumlah 1.745.060 ton, ZA sejumlah 350.966, NPK sejumlah 5.809.476 ton, KCl sejumlah 2.060.791 ton dan organik sejumlah 1.489.796 ton.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube