Latest News
You are here: Home | Teknologi dan Informasi | Bank Mandiri Merambah Modal Ventura untuk Digital Banking
Bank Mandiri Merambah Modal Ventura untuk Digital Banking

Bank Mandiri Merambah Modal Ventura untuk Digital Banking

Duniaindustri.com (November 2015) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), BUMN perbankan terbesar di Indonesia, berencana merambah perusahaan modal ventura dengan membentuk anak usaha Mandiri Capital Indonesia. Menurut direksi perusahaan, Mandiri Capital Indonesia merupakan perusahaan modal ventura yang berinvestasi equity pada perusahaan yang mempunyai peranan di retail banking dan digital banking.

“Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan Peraturan Bank Indonesia (PBI), Bank dapat berinvestasi jasa penunjang dalam hal pembayaran menggunakan kartu (misal: dalam bentuk investasi payment e-commerce, edc, switching atm dll). Dengan banyaknya pilihan-pilihan digital banking, maka Bank Mandiri terus mencari bidang-bidang yang dapat diinvestasikan dan mempunyai value serta memberikan keuntungan kepada pemegang saham,” ujar direksi perusahaan dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/11).

Selain untuk tujuan bisnis bank, Bank Mandiri akan terus mendorong salah satu program Bank Mandiri yaitu Wirausaha Muda Mandiri & Young Entrepreneur (WMM & YE) dimana Bank Mandiri akan membuka suatu proses dimana generasi muda Indonesia nantinya melalui WMM & YE dapat menjaring generasi muda Indonesia untuk berinvestasi maupun berkemampuan membangun aplikasi financial technology (fitech). Kemudian akan diarahkan untuk dapat menjaring pengusaha-pengusaha di bidang fitech terbaik dan setelah dilakukan proses inkubasi dan lolos dimungkinkan untuk diberikan pembiayaan melalui modal ventura.

Sebelumnya, Bank Mandiri siap melakukan investasi dalam bentuk penyertaan modal melalui perusahaan modal ventura (PMV) yang akan dibentuk bernama Mandiri Capital. Pahala N Mansury, Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri, mengatakan perseroan telah mengajukan izin pendirian PMV ke Kementerian Hukum & HAM serta izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Tahap awal modalnya Rp10 miliar, tapi sesudah size perusahaan yang akan kita investasikan, jumlah investasi bisa sampai Rp200 miliar-Rp500 miliar,” ungkapnya.

Pahala mengatakan melalui Mandiri Capital, perseroan bisa melakukan penyertaan modal untuk perusahaan di luar jasa keuangan. Dia menyebut, Bank Mandiri kepincut untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak di bisnis sistem pembayaran maupun industri penunjangnya.
Sebagaimana diketahui, sejak 2013 Bank Indonesia telah melakukan perubahan ketentuan yang membolehkan perbankan untuk melakukan penyertaan modal pada perusahaan penunjang jasa keuangan.

Dalam PBI No.15/11/DPNP tanggal 22 November 2013, bank boleh menyertakan modal tapi harus melalui anak usahanya. Dengan kata lain, Mandiri Capital akan menjadi kendaraan Bank Mandiri untuk memuluskan rencana perluasan bisnis ke sistem pembayaran

Adapun, perusahaan yang bergerak di sistem pembayaran menurut BI mencakup prinsipal alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan uang elektronik. Usaha lain yakni prinsipal, acquirer, penyelenggara klirik, settlement, switching, dan penyelenggara transfer dana.

Selain itu, BI juga membolehkan penyertaan modal pada perusahaan pengelola standar APMK dan uang elektronik dan pelaksana sertifikasi serta jaringan sistem pembayaran.

Beberapa perusahaan yang bergerak di bisnis sistem pembyaran antara lain PT Artajasa Pembayaran Elektronis, PT Daya Network Lestari, PT Rintis Sejahtera, PT Mastercard Indonesia, PT Visa Worldwide Indonesia, dan PT Union Pay Indonesia.

Tumbuh Pesat
Rencana ekspansi Bank Mandiri ke modal ventura dipengaruhi pertumbuhan tinggi industri perdagangan online (e-commerce) di Indonesia. Indonesia dinilai sebagai salah satu negara dengan pasar e-commerce yang tumbuh pesat, yang diproyeksikan akan menghasilkan total pendapatan hingga US$4 miliar (Rp 48 triliun) pada 2016.

Menurut Misty Agustini, general manager Weber Shandwick Indonesia, semakin panjangnya kemacetan di kota-kota besar Indonesia menjadi salah satu pendorong tumbuhnya e-commerce alias perdagangan melalui jaringan internet. “Gaya hidup sibuk, mendorong orang Indonesia untuk tidak mau menghabiskan banyak waktu di jalan, atau berpergian hanya sekedar untuk belanja,” kata Misty seperti dikutip CNBC.

Laporan UBS yang dilansir Juni lalu menyebutkan bahwa pasar ritel melalui internet (e-retail market) negara-negara Asia Tenggara sedang berada pada “titik perubahan”. Dengan penetrasi internet yang tinggi dan meluasnya penggunaan telepon pintar (smartphone) menyediakan ruang bagi para pedagang ritel yang relatif masih rentan untuk bisa bertumbuh.

Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, merupakan rumah bagi sekitar 76 juta pengguna jaringan internet pada tahun 2013, terbanyak di Asia Tenggara. Menurut eMarketer, jumlah itu akan mencapai 93 juta pada 2015. Peluncuran berbagai produk smartphone murah diperkirakan akan mendongkrak jumlah pengguna telepon pintar hingga 71 juta orang pada 2015.

Di tengah hiruk pikuk persaingan aplikasi berbasis web dan e-commerce yang makin ketat, Desainbagus.com sebagai salah satu creative digital agency terdepan di Indonesia ikut mendukung pertumbuhan bisnis berbasis online di Indonesia. Menyadari pesatnya bisnis e-commerce di Indonesia, Desainbagus.com menawarkan konsep dan pendekatan baru bagi pebisnis di industri ini.

Desainbagus.com mengusung konsep targeting experience bagi pebisnis online dengan memfokuskan perhatian terhadap target (sasaran/goal) dari pebisnis online. Dengan pengalaman dan line-up tool yang lengkap, konsep baru ini memudahkan pebisnis online untuk mencapai target dalam waktu singkat. Secara praktis, pebisnis online tinggal mengutarakan target yang diinginkan, sementara Desainbagus.com akan bekerja dari mulai ide, strategi, sarana dan alat kelengkapan (tools), analisis dan riset persaingan, hingga evaluasi hasil.

“Konsep baru ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pebisnis online ataupun pendatang baru untuk menjawab tantangan yang makin ketat,” kata CEO Desain Bagus Group Caturama Aritsyah.

Dengan dukungan kompetensi yang mumpuni dari pembuatan desain, web dan aplikasi, programming, scripting, hingga web maintenance, SEO, copywriting, competitor analysis, social media management dan viral apps, campaign, hingga branding strategy, konsep baru ini mampu membawa industri berbasis online ke level baru yang lebih tinggi. Hal itu juga tentu didukung dengan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.

Sejak 2011, Desainbagus.com telah dipercaya ribuan costumer mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Sebut saja, PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Hexa Eka Life Insurance, PT Megapolitan Development Tbk (EMDE), PT Argo Selaras, PT Synergi Dinamik Jaya, PT Kombat Excelindo, PT Dyas Mitra Selaras, PT Nadiso Ridean Teknologi, hingga brand terkemuka seperti Kusuka dan Catylac.(*/berbagai sumber)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube