Latest News
You are here: Home | Semen | Semen Gresik Akuisisi Perusahaan Semen Vietnam
Semen Gresik Akuisisi Perusahaan Semen Vietnam

Semen Gresik Akuisisi Perusahaan Semen Vietnam

Duniaindustri (November 2012) — PT Semen Gresik Tbk (SG) menganggarkan dana investasi US$ 1,2 miliar atau setara Rp 11,5 triliun untuk melakukan sejumlah ekspansi. Ekspansi terbaru yang dilakukan BUMN semen terbesar di Indonesia adalah mengakuisisi mayoritas saham Thang Long Cement JSC, perusahaan semen yang berbasis di Vietnam.

Thang Long Cement memiliki fasilitas pabrik berkapasitas 2,3 juta ton per tahun di Provinsi Quang Ninh. Manajemen Semen Gresik menyatakan, anggaran ekspansi sebesar US$1,2 miliar akan digunakan dalam periode tiga tahun ke depan.

Selain Vietnam, Semen Gresik juga berniat membangun pabrik semen di Myanmar berkapasitas 1,5-2 juta ton dengan perkiraan investasi US$ 300 juta. Ekspansi itu ditujukan untuk menangkap peluang pertumbuhan penjualan semen di Myanmar seiring prospektifnya perekonomian negara tersebut.

Direktur Keuangan Semen Gresik Ahyanizzaman mengatakan, “Tahun depan baru akan dibangun, karena kita fokus untuk optimalisasi kebutuhan domestik terlebih dahulu.”

Dana untuk pembangunan pabrik semen di Myanmar itu akan berasal dari pinjaman perbankan serta obligasi. Hingga semester I-2012, perseroan memiliki dana sebesar Rp3,8 triliun. Hingga semester I-2012, Semen Gresik sudah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 180 juta atau 60% dari anggaran tahun ini sebesar US$ 300 juta. “Tahun depan, kami menganggarkan belanja modal sebesar US$ 500-600 juta,” tuturnya.

Semen Gresik juga sedang merancang ekspansi pembangunan pabrik di Manokwari, Papua, dengan kapasitas 600 ribu ton senilai Rp 1,2 triliun. Selain itu, Semen Gresik juga akan membangun pabrik pengemasan semen curah (packing plant). “Total investasi mencapai Rp 1,2 triliun,” ujar Direktur Utama Semen Gresik Dwi Sutjipto.
Semen Gresik juga akan membangun dermaga sepanjang 150 meter, yang mampu menampung kapal berbobot 10.000 dead weight ton (DWT).

Tahun ini, Dirut Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan, perseroan menargetkan penjualan tumbuh berkisar 15%-16% menjadi 22,5 juta ton, dibandingkan tahun lalu 19,8 juta ton. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan industri sebesar 12%-14%. “Kami harap market share tahun ini lebih baik, demikian pula dengan tahun depan,” kata dia.

Semen Gresik adalah pabrikan semen terbesar di Indonesia. Pada akhir 2012, kapasitas produksi terpasang BUMN semen itu akan mencapai 26 juta ton, dibandingkan 2011 sebesar 20 juta ton. Tambahan kapasitas itu berasal dari beroperasinya dua pabrik baru, yakni Tuban IV (Jawa Timur) dan Tonasa V (Sulawesi Selatan). Total kapasitas dua pabrik itu masing-masing mencapai 3 juta ton per tahun.

Pada Juli 2012, pabrik Tuban IV telah beroperasi. Adapun pabrik Tonasa V ditargetkan beroperasi akhir tahun ini. Sementara itu, Morgan Stanley memperkirakan Semen Gresik mampu memper tahankan pertumbuhan berkelanjutan hingga 2013, menyusul penambahan kapasitas produksi dan peningkatan permintaan semen.
Hingga kuartal III-2012, pendapatan Semen Gresik naik menjadi Rp13,66 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp11,61 triliun. Laba bersih naik dari Rp2,76 triliun menjadi Rp3,38 triliun.

Ekspansi Semen Gresik untuk mengejar pertumbuhan penjualan domestik yang pada 2011 melonjak melewati proyeksi. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di Indonesia pada 2011 mencapai 48.000.345 ton, naik 17,7% dibanding 2010 sebanyak 40,78 juta ton.

Pertumbuhan penjualan semen tertinggi masih terjadi di Pulau Jawa, khususnya di Banten dan Yogyakarta. Penjualan semen di Pulau Jawa mencapai 26,5 juta ton di 2011, melonjak 20,5% dibanding 2010 sebesar 21,99 juta ton. Penjualan semen di Banten melesat 32,9% di 2011, di Yogyakarta naik 24,6%, di Jakarta naik 21,2%.
Semula, ASI hanya menaksir penjualan semen di 2011 hanya naik 6%. ASI sebelumnya menyatakan, penjualan semen nasional pada tahun lalu cukup stabil, atau linear dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sekitar 60-65% penjualan semen masih didominasi Pulau Jawa, sisanya di luar Pulau Jawa.

Penjualan semen nasional pada 2011 berpotensi naik 6% menjadi 43 juta ton dibandingkan tahun 2010. Ternyata, penjualan semen di 2011 menembus 48 juta ton atau setara Rp 48 triliun. Nilai pasar semen di Indonesia dibuat berdasarkan perhitungan tim redaksi duniaindustri dengan mempertimbangkan volume penjualan semen dikalikan harga rata-rata per sak semen yang berisi 50 kilogram. Satu ton semen setara dengan 20 sak berisi 50 kilogram semen.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan, penjualan semen di Indonesia 2010 sebanyak 40,7 juta ton atau meningkat 6% dari tahun 2009 sebesar 38,4 juta ton. Rata-rata harga semen buatan PT Semen Gresik Tbk berada di kisaran Rp 50.000 per sak isi 50 kilogram (kg) pada 2010. PT Semen Bosowa menjual produksinya seharga Rp 50.000 per sak isi 50 kg.

Sedangkan Semen Tiga Roda produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dijual Rp 48.000 hingga Rp 49.000 per sak. Sementara harga jual semen produksi PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang berkisar Rp 52.000 hingga Rp 53.000 per sak. Harga Semen Gresik dan Semen Tonasa lebih mahal karena masyarakat sekitar lebih banyak mengkonsumsi kedua merek tersebut.

Pada 2010, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk memiliki pangsa 31% di Indonesia, kedua terbesar setelah Semen Gresik Group (PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa), yang menguasai 43% pasar semen nasional, PT Holcim Indonesia Tbk dengan pangsa 14%, dan produsen lainnya seperti PT Semen Bosowa, PT Semen Andalas, PT Semen Baturaja 12%.(Tim redaksi 03/berbagai sumber)