Latest News
You are here: Home | Tekstil | Anak Usaha Pan Brothers Bangun Pabrik Garmen US$ 34 Juta
Anak Usaha Pan Brothers Bangun Pabrik Garmen US$ 34 Juta

Anak Usaha Pan Brothers Bangun Pabrik Garmen US$ 34 Juta

Duniaindustri.com (Agustus 2015) – PT Eco Smart Garment Indonesia, anak usaha PT Pan Brothers Tbk (PBRX), resmi mengoperasikan pabrik baru di Boyolali, Jawa Tengah dengan nilai investasi US$ 34 juta. Pabrik yang meproduksi barang-barang garmen ini diharapkan dapat menyerap 12 ribu tenaga kerja.

Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap dengan adanya pabrik baru itu, terjadi peningkatan porsi ekspor dari produk tekstil dan turunan (TPT) mengingat selama ini kontribusi ekspor produk tekstil asal Indonesia hanya sebesar 1,8 persen dari total pasar ekspor dunia.

Sebagai informasi, ekspor TPT pada tahun 2014 mencapai US$ 12,74 juta atau 7,2 persen dari total ekspor non migas nasional tahun 2014 yang mencapai US$ 176,29 juta dollar, dimana sebanyak 32,3 persennya diekspor ke Amerika Serikat.

“Sektor tersebut (TPT) memiliki peranan penting dalam menyumbang devisa negara dan penyedia sandang nasional. Apalagi industri padat karya ini juga telah menyerap tenaga kerja sebesar 10,6 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur. Maka dari itu, diversifikasi pasar tujuan ekspor perlu terus dikembangkan agar dapat mendongkrak pertumbuhan ekspor secara signifikan,” jelas Saleh melalui siaran pers.

Menurut keterangan, hasil produksi pabrik baru ini memang 100 persen ditujukan untuk pasar ekspor. Pabrik ini merupakan pabrik ke-17 Pan Brothers, dimana sebelumnya Pan Brothers telah mengoperasikan pabrik yang berlokasi di Tangerang, Sukabumi, Bandung, dan Sragen.
Adanya pabrik ini pun semakin menguatkan posisi Pan Brothers sebagai perusahaan tekstil terintegrasi dari hulu hingga hilir. Atas alasan itu, Saleh meminta perusahaan untuk juga membuka pabrik di luar pulau Jawa.

“Saya juga meminta kepada Pan Brothers agar bisa membangun industri pakaian jadi di luar pulau Jawa, mengingat Pan Brothers Group merupakan industri terintegrasi dari hulu hingga hilir,” tegas Saleh.

Sebagai gambaran, Pan Brothers memiliki 10 anak perusahaan yang terdiri dari 4 perusahaan di bidang garmen, 3 perusahaan di bidang product development & buying agent, 1 perusahaan di bidang industri tekstil, 1 perusahaan di bidang sewing & embroidery thread industry, dan 1 perusahaan di bidang retail holding. Total karyawan sampai saat ini mencapai 35.493 orang dengan nilai investasi total sebesar US$ 5,3 juta.

Untuk memperkuat bisnis dari hulu ke hilir, Vice Chief Executive Officer (CEO) Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan bahwa perusahaannya akan menambah tiga pabrik lagi di Jawa Tengah sehingga nantinya terdapat tujuh pabrik di provinsi tersebut dengan total nilai investasi mencapai US$ 60 juta. Jika hal tersebut terealisasi, maka diharapkan bisa mengurangi penggunaan devisa yang sebelumnya dipakai untuk impor bahan baku.

“Karena kami juga menargetkan ekspansi ke hulu industri tekstil yang memproduksi kain berbahan polyster dan nylon jika ditemukan partner yang cocok,” ujar Anne.

Sebagai informasi, Pan Brothers adalah produsen garmen yang menghasilkan produk merek Adidas, The North Face, Calvin Klein, Hugo Boss, H&M, New Balance, Nike, hingga Ferrari.

Merujuk pada laporan keuangan perusahaan tahun lalu, sebanyak US$ 314,49 juta, atau 92,8 persen dari total penjualan sebesar US$ 338,8 juta ditujukan untuk pasar ekspor. Dari penjualan tersebut, 47,8 persen ditujukan bagi pangsa Asia, 31,18 persen ditujukan bagi pasar Uni Eropa, dan 27,4 persen ditujukan bagi pasar Amerika Serikat.

Di samping itu, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) sendiri berharap bahwa porsi ekspor TPT Indonesia dari total permintaan dunia naik dari 1,8 persen di tahun 2014 menjadi 5 persen di tahun 2030.(*/berbagai sumber)

desainbagus kecil